Gubernur Khofifah dan Bupati Ikfina Tinjau Distribusi Air Bersih Di Kunjorowesi
Mojokerto, Memorandum.co.id -Atasi dampak krisis air bersih di wilayah Dusun Kandangan, Desa Kunjoro Wesi Kecamatan Ngoro, Pemrov Jatim bersama Pemkab Mojokerto mengirim bantuan air bersih, Senin (19/6). Distribusi air bersih di wilayah kekeringan dipandu langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang didanpingi Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Pemprop Jatim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemka Mojokerto menggelontor sejumlah bantuan kepada penduduk yang mengalami krisis air di tiga desa di kaki Gunung Penanggungan. Di Desa Kunjorowesi dan Manduro Manggung Gajah, Ngoro serta Desa Duyung, Kecamatan Trawas, bantuan berupa empat tandon air kapasitas 1200 liter, terpal, sembako, jerigen dan tandon lipat. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati sendiri memastikan selama masa krisis air pihaknya mendistribusikan 40 ribu liter air bersih perhari yang dikirim dengan sepuluh truk tangki dengan kapasitas 4.000 liter. Baik Bupati dan Gubernur, melayani masyarakat dengan mengisi sendiri jerigen-jerigen air yang dibawa masyarakat ke lokasi penampungan air. Sementara sejumlah warga terlihat antri untuk mengambil air bersih di bak penampungan yang disediakan. Bupati Ikfina mengapresiasi kedatangan orang nomer satu di Pemprop Jatim ini. Bupati mengatakan kedatangan Gubernur Khofifah ini sekaligus untuk bersama-sama mencari solusi bagi warga Kunjorowesi terkait kebutuhan air bersih terutama di musim kemarau. “Terimakasih atas kedatangan Ibu Gubernur, semoga membawa berkah bagi masyarakat disini,” ucap Ikfina saat menyambut kedatangan Gubernur Jàtim. Bupati berharap dengan kunjungan tersebut nantinya ada solusi bersama atas masalah krisis air bersih di wilayah kaki Gunung Penanggungan ini. "Semoga masalahnya terkait dengan kebutuhan air bersih terutama pada musim kemarau segera teratasi, " ucap bupati. Dalam menangani krisi air bersih, Pemkab Mojokerto telah mengalokasikan anggaran reguler sebesar Rp. 199.350.000,- untuk pengadaan air bersih sebanyak 443 tangki dengan pembagian Desa Kunjorowesi 179 tangki, Desa Manduro Manggung Gajah dan Duyung masing-masing 132 tangki. Sementara itu, Gubernur Khofifah mengatakan, untuk mengantisipasi masalah kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jatim, Gubernur Khofifah juga telah memimpin langsung rakor dan Apel Siaga Gabungan Pengendalian Karhutla di Pasuruan (7/6) lalu. Gubernur Khofifah pun telah mengelurkan Keputusan Gubernur Jawa Timur tentang status siaga darurat kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan No. 188/217/KPTS/013/2023 terhitung tanggal 17 Mei - 17 November 2023. Untuk itu intervensi penanganan kekeringan ini butuh gotong royong dan kebersamaan baik dari Pemprov Jatim, Pemkab Mojokerto, maupun dari pihak kecamatan, desa, dusun sampai para relawan. Ini tadi saya lihat ada BPBD, TAGANA, TKSK dan pendamping PKH. "Saya mohon seluruh stake holder selalu menjaga kekompakan untuk memberikan layanan bagi seluruh masyarakat,” ujar Khofifah. Lebih lanjut disampaikannya, untuk mengatasi masalah kekeringan di Desa Kunjorowesi ini, pada dasarnya sudah dilakukan uji coba pembuatan sumur artesis. Namun pada kedalaman 40 meter ada bebatuan. Dimana untuk menyiapkan sumur artesis ini, secara teknologi harus disupport alat untuk mendeteksi melalui kedalaman tertentu dan keamanan tertentu. Menurutnya, selama ini Pemprov Jatim telah melakukan uji coba pembuatan sumur artesis di beberapa titik yang memiliki potensi kekeringan saat musim kemarau. Namun tidak semua berjalan lancar karena menglami beberapa kendala. Seperti pada kedalaman tertentu ditemukan bebatuan sehingga tidak bisa diteruskan. Atau pada kedalaman tertentu muncul sumber air tapi kandungan garamnya tinggi sehingga tidak bisa diteruskan. Ada juga di daerah tertentu muncul sumber air tapi kandungan minyaknya tinggi sehingga tidak bisa diteruskan. Jadi biasanya memang ada proses yang harus dilanjutkan ke laboratorium selama kurang lebih 7 hari setelah ditemukan sumber air. "Untuk itu, upaya mencari sumber air bersih ini akan terus dilakukan untuk mengatasi dampak kekeringan saat musim kemarau," pungkasnya. Dalam kesempatan itu kedua pimpinan daerah juga memberikan bantuan alat tulis kepada anak-anak serta bantuan sembako berupa 3 kg beras, 2 kg minyak goreng dan mie goreng. Warga mengaku senang saat menerima bantuan tersebut. Karena selama ini warga menggantungkan kebutuhan air bersih dari air hujan. Air tersebut digunakan warga untuk masak dan kebutuhan sehari-hari.(war)
Sumber: