Paguyuban Campursari Mustiko Laras Terus Eksis di Tengah Kekurangan

Paguyuban Campursari Mustiko Laras Terus Eksis di Tengah Kekurangan

Lumajang, memorandum.co.id - Desa Tempursari, Lumajang merupakan kawasan paling ujung barat daya di Kabupaten Lumajang, berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang. Di desa yang tepat berada di pinggiran pantai selatan itu ada sebuah paguyuban gamelan tradisional yang dibentuk pada tahun 2016 berangkat dari tujuan ingin melestarikan budaya jawa tradisional. Tiga tokoh pendiri warga desa setempat menggagas. Sehingga terbentuk paguyuban campursari Mustiko Laras. Berbekal kekompakan dan kesamaan persepsi, dengan partisipasi dan sumbangsih warga yang tergabung dalam kepengurusan mengumpulkan dana seadanya untuk membeli peralatan. Hingga saat ini, di tahun ke-7, Mustiko Laras tetap beraktivitas sekaligus memberdayakan masyarakat di bidang kesenian tradisional, meski bergelut dengan kekurangan. Ketua Paguyuban, Bero Sugiharto mengaku akan tetap optimistis lantaran kelestarian budaya di tempat tinggalnya selaras dengan potensi wilayah yang ada, terutama di sektor wisata. "Kami bertiga (Ketua 1, Ketua 2 dan pelatih) berharap nantinya paguyuban ini akan terus bertahan dan berkembang. Tentu ini kita pikirkan, di samping kita harus bertahan di balik semua kekurangan yang ada," kata Bero Sugiharto, Minggu (18/6/2023). Kata dia, paguyuban yang ia bentuk (Mustiko Laras-red) merupakan pemula, tak ubahnya menjadi pengikat pelestari budaya gamelan jawa asli di Kecamatan Tempursari. Senada mengupas perjalanan, Bero Sugiharto menceritakan awal mula membentuk paguyuban di mana semua tak memiliki sanggar, akan tetapi kali ini ada sebuah tempat dipergunakan untuk beraktivitas, meski hanya berstatus pinjam pakai. "Untuk peralatan sebagian hasil iuran pengurus secara sukarela. Dan lainnya pinjam, jujur ya kami optimis meski dari sisi itu masih banyak kekurangan. Teman-teman di sini kompak, menggelorakan budaya gamelan jawa, lebih-lebih nanti kita akan menggandeng pemuda sebagai generasi seniman," imbuhnya. Di waktu yang sama, Suwono, pelatih peguyuban menambahkan, support bagi anggota campursari Mustiko Laras terus disuntikkan agar tak luntur. Kata dia, di balik niat yang kokoh pasti akan ada jalan yang secara langsung menjadikan baik di waktu ke depannya. "Dari Kepala Desa Tempur juga kami apresiasi. Dukungan luar biasa, sehingga kami sampai saat ini bisa bertahan dan bertambah meningkat dari sisi-sisi tertentu," kata Suwono.(ags/ziz)

Sumber: