TPS Raih 2 Penghargaan Global Port Forum Awards 2023
Surabaya, memorandum.co.id - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang merupakan anak usaha dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) berhasil meraih ajang penghargaan bergengsi Global Port Forum (GPF) dengan kategori Sustainable Port/ Terminal of the Year 2023 & kategori Emerging Port/Terminal of the Year 2023. Global Ports Forum Award merupakan ajang penghargaan kelas dunia yang diselenggarakan sejak 2008 dan diikuti oleh seluruh ekosistem stakeholder pelabuhan secara global, meliputi port customers, port authorities, port operators, port people, port suppliers & service providers. Manajemen TPS yang diwakili oleh Bambang Hasbullah, Direktur Operasi dan Robby Dayoh, Direktur Teknik, secara langsung menerima penghargaan tersebut dari Thomas Ng, Executive Chairman of the Global Port Forum pada (28/3) di Dubai, UAE. Penghargaan ini menampilkan 80 kategori yang mengakui kontribusi para profesional di berbagai pelabuhan dan terminal dari seluruh dunia dengan dewan juri yang terdiri dari para ahli pelabuhan dari Dewan Pelabuhan Global. Peran TPS bukan hanya sebagai penghubung rantai pasok. Dengan menyeimbangkan kepentingan seluruh pemangku kepentingan, menerapkan kebijakan progresif yang berorientasi dalam kelestarian lingkungan,TPS berhasil mendapatkan penghargaan tersebut setelah bersaing dengan beberapa operator terminal petikemas internasional lainnya. Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo mengungkapkan kebanggannya karena TPS dapat menjadi salah satu operator terminal petikemas terbaik dunia dalam penerapan bisnis berkelanjutan (sustainable port) pada terminal yang sedang berkembang, dimana dalam manajemen dan operasional TPS tidak hanya memandang profit atau keuntungan bisnis semata. Selaras dengan perkembangan bisnis, TPS tetap dalam komitmen melaksanakan bisnis dengan memperhatikan aspek-aspek kesehatan dan keselamatan kerja, sosial, ekonomi dan lingkungan. “Penghargaan ini sebagai simbol apresiasi, sekaligus sebagai motivasi kami untuk terus bersaing di tingkat global,” ungkap Wahyu dalam rilisnya, Kamis (30/03/2023). TPS telah mengimplementasikan ISO 26000 sebagai harmonisasi tanggung jawab sosial perusahaan melalui konsep pengelolaan jasa kepelabuhanan ramah lingkungan, pemanfaatan energi ramah lingkungan dan memperbanyak kawasan hijau. Tidak hanya dari sisi lingkungan, TPS juga mewujudkan komitmennya untuk ikut memberdayakan masyakarat dengan melibatkan supplier dan pengrajin lokal, serta menghadirkan program-program kemasyarakatan yang bertujuan untuk membantu kemandirian masyarakat dalam berkarya. Melalui penerapan kebijakan yang komperehensif ditunjang dengan komitmen kuat dari seluruh pemangku kepentingan, maka komitmen TPS untuk hadir dan memberikan nilai tambah serta kebermanfaatannya baik di ekosistem kepelabuhanan maupun masyarakat dapat terwujud. “Karena nilai kesuksesan yang sebenarnya adalah ketika semua tumbuh bersama dalam harmoni,” tutup Wahyu. (lis)
Sumber: