Kasus Campak Naik, Gubernur Minta Masyarakat Lengkapi Imunisasi MR 

Kasus Campak Naik, Gubernur Minta Masyarakat Lengkapi Imunisasi MR 

Gubernur Khofifah Indar Parawansa meninjau kegiatan imunisasi pada anak. Surabaya, memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit campak rubela. Pasalnya, belakangan ini kasusnya telah mengalami peningkatan di sejumlah wilayah di Indonesia. Khofifah mengungkapkan, beberapa daerah di Jatim memiliki tren peningkatan campak di antaranya, Kota Batu, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo. Dengan kondisi ini, dia meminta seluruh sektor kesehatan meliputi jajaran dinas kesehatan, rumah sakit, hingga layanan kesehatan untuk bersiap diri. Dia mendorong pihak sektoral mengantisipasi kasus campak pada anak dengan penanganan yang terpadu agar penyebarannya tidak meluas. Di sisi lain, Khofifah meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit campak pada anak dengan melengkapi status vaksinasi campak rubella (MR) pada anak. “Kami imbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyakit campak dan segera lengkapi vaksinasi campak rubella (MR) anak, karena saat ini tengah terjadi peningkatan kasus campak di beberapa daerah di Jawa Timur,” jelasnya, Senin (23/1/2023). Menurut Khofifah, peningkatan kasus campak ini disebabkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi yang signifikan saat pandemi Covid-19, sehingga menyebabkan banyaknya anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap. Oleh karena itu, Pemprov Jatim akan berkoordinasi melalui kabupaten/kota untuk mengidentifikasi setiap perkembangan kasus campak pada anak. "Kasus campak terjadi dikarenakan rendahnya cakupan imunisasi MR/MMR. Oleh karena itu, kepada orang tua harus memastikan buah hatinya sudah mendapatkan cakupan vaksinasi yang lengkap," tegasnya. Gubernur Khofifah berpesan kepada masyarakat jika menemui gejala demam dan ruam/bintik kemerahan, maka segera bawa ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. "Penyakit ini sangat mudah menular. Jika ditemukan 1 kasus, maka bisa menularkan 12-18 orang di sekitarnya. Namun, campak sangat mudah dicegah dengan Imunisasi. Mohon dipastikan semua anak-anak mendapatkan 3 kali imunisasi campak yaitu pada saat umur 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD," paparnya. Terpisah, Kadinkes Jatim dr Erwin Astha menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk mengendalikan kasus campak di Jatim. Di antaranya, seperti melakukan pendampingan kepada kabupaten atau kota terdampak, mulai dari melakukan penyelidikan epidemiologi hingga memberikan rekomendasi pelaksanaan Outbreak Respons Immunization (ORI) atau pemberian tambahan imunisasi MR untuk melindungi kelompok masyarakat yang berisiko. "Dinkes Jatim juga menyediakan logistik berupa vaksin MR untuk pelaksanaan ORI di kabupaten atau kota yang membutuhkan," katanya. "Selain itu, untuk mencegah meluasnya PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi), Gubernur Jatim juga telah mengeluarkan surat kewaspadaan KLB PD3I pada bulan Juli 2022," sambung dr Erwin. Erwin memastikan bahwa Dinkes Jatim akan melakukan pemantauan pelaksanaan (ORI) di kabupaten/kota terdampak. "Kami juga mendorong dinkes kabupaten atau kota dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata,” tandas dia. (bin)

Sumber: