Kesuksesan Versi Gen Z: Antara Harta, Kebahagiaan, dan Tekanan Sosial Media
Jika generasi sebelumnya mungkin lebih menekankan pada stabilitas pekerjaan dan keluarga, Gen Z seringkali mengasosiasikan kesuksesan dengan harta, ketenaran, dan gaya hidup mewah. --Freepik
MEMORANDUM.CO.ID - Generasi Z, generasi yang lahir dan tumbuh di era digital, memiliki definisi kesuksesan yang unik.
Jika generasi sebelumnya mungkin lebih menekankan pada stabilitas pekerjaan dan keluarga, Gen Z seringkali mengasosiasikan kesuksesan dengan harta, ketenaran, dan gaya hidup mewah.
Hal ini tak lepas dari pengaruh kuat media sosial yang menampilkan potret kesuksesan yang glamor dan instan.
Impian Sukses Instan di Usia Muda
Media sosial telah menciptakan ilusi bahwa kesuksesan dapat diraih dengan cepat dan mudah. Influencer, selebriti, dan pengusaha muda yang kerap memamerkan kekayaan dan pencapaian mereka secara online telah menjadi role model bagi banyak anak muda.
BACA JUGA:Gen Z Lebih Pilih Investasi Digital? Mitos atau Fakta
BACA JUGA:Gen Z dan Media Sosial, Bagaimana Teknologi Digital Mempengaruhi Cara Mereka Hidup
Mereka melihat kesuksesan sebagai tujuan yang harus dicapai secepat mungkin, sebelum usia 30 tahun.
Tekanan untuk Berprestasi
Tekanan untuk berprestasi dan mencapai kesuksesan di usia muda ini semakin diperparah oleh persaingan yang ketat. Gen Z tumbuh dalam lingkungan yang sangat kompetitif, di mana setiap orang berusaha untuk menjadi yang terbaik.
Hal ini membuat mereka merasa tertekan untuk terus-menerus membuktikan diri dan mencapai target-target yang tidak realistis.
Fokus pada Hasil, Bukan Proses
Dalam mengejar kesuksesan, banyak Gen Z yang terlalu fokus pada hasil akhir, yaitu harta dan ketenaran. Mereka seringkali melupakan pentingnya proses dan perjuangan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tersebut.
Akibatnya, mereka menjadi mudah merasa kecewa dan frustrasi ketika menghadapi kesulitan.
Dampak Negatif Obsesi Terhadap Harta
Obsesi terhadap harta dan kesuksesan instan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan mental dan emosional. Beberapa di antaranya adalah:
BACA JUGA:Tren Fashion Gen Z: Ekspresi Diri dan Keunikan
BACA JUGA:Gen Z dan Media Sosial: Bagaimana Platform Digital Mempengaruhi Pandangan Politik Generasi Z
- Stres dan kecemasan: Tekanan untuk terus berprestasi dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berkepanjangan.
- Ketidakpuasan: Meskipun telah mencapai banyak hal, mereka tetap merasa tidak puas dan terus menginginkan lebih.
- Kesepian: Fokus pada pencapaian materi dapat mengabaikan hubungan sosial yang penting.
- Depresi: Kegagalan dalam mencapai tujuan yang diharapkan dapat memicu depresi.
Memahami Kesuksesan yang Sejati
Kesuksesan tidak hanya tentang harta dan materi. Ada banyak aspek lain yang perlu diperhatikan, seperti kesehatan, kebahagiaan, hubungan sosial, dan kontribusi terhadap masyarakat. Kesuksesan yang sejati adalah ketika kita merasa puas dengan hidup kita dan telah mencapai keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan.
Cara Mencapai Kesuksesan yang Berkelanjutan
Untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan, kita perlu mengubah mindset dan fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti:
- Mengembangkan diri: Terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru.
- Membangun hubungan: Membina hubungan yang kuat dengan keluarga dan teman.
- Menemukan passion: Melakukan hal-hal yang kita sukai dan bermakna.
- Menghargai proses: Menikmati perjalanan menuju kesuksesan, bukan hanya fokus pada tujuan akhir.
- Menjaga keseimbangan: Mengatur waktu antara bekerja dan bersantai.
Kesuksesan versi Gen Z memang menarik untuk dibahas. Namun, kita perlu ingat bahwa kesuksesan tidak hanya tentang harta dan ketenaran.
Ada banyak aspek lain yang perlu diperhatikan untuk mencapai kebahagiaan sejati. Dengan mengubah mindset dan fokus pada hal-hal yang lebih penting, kita dapat membangun kesuksesan yang berkelanjutan dan memuaskan. (mg31)
Sumber: