Goes to School, Polres Tulungagung Sampaikan Wawasan Kebangsaan Kepada Pelajar

Goes to School, Polres Tulungagung Sampaikan Wawasan Kebangsaan Kepada Pelajar

Tulungagung, memorandum.co.id - Guna menekan angka kenakalan remaja di wilayah hukumnya, Polres Tulungagung kembali menggiatkan program Police Goes to School. Yaitu dengan mendatangi sejumlah sekolah di Kota Marmer. Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Anshori mengatakan, program ini dilakukan sebagai salah satu wujud kepedulian polisi kepada para pelajar. Melalui kegiatan itu, polisi juga memberikan pesan kepada pelajar, agar melakukan hal-hal produktif dan menghindari perilaku negatif, yang berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap situasi kamtibmas, yang ada di wilayah Kabupaten Tulungagung. Iptu Anshori mencontohkan seperti ketika di MTs AL Maarif Tulungagung, yang mana kegiatan police goes to school dilakukan bersamaan dengan upacara pagi. Di sana anggota Satbinmas Polres Tulungagung datang memberikan pembinaan, penyuluhan, dan menyampaikan pesan kepada pelajar untuk menghindari kenakalan remaja, serta memberikan wawasan kebangsaan. “Sebagai pembina menyampaikan imbauan kepada warga sekolah baik guru, staf dan para pelajar agar bersama-sama waspada terhadap ancaman dan pengaruh negatif yang datangnya dari luar. Seperti narkoba, kejahatan terhadap anak, bullying, faham terorisme, dan lain sebagainya," ujar Anshori, Rabu (16/11/2022). Polisi juga mengajak seluruh komponen sekolah untuk senantiasa menerapkan 5K. Yakni keamanan, kesehatan, ketertiban, kebersihan, dan kebersamaan. Lebih lanjut Iptu Anshori memaparkan, program police goes to school dilatar belakangi bahwa, Kabupaten Tulungagung adalah suatu wilayah atau daerah yang mempunyai potensi terjadinya konflik sosial. Sebab, mayoritas anak-anak mudanya mengikuti kegiatan bela diri, yang kerap kali dimanfaatkan oleh oknum untuk memancing-mancing keributan. Sehingga, hal tersebut bisa menimbulkan potensi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat yang akan merugikan diri sendiri dan anak-anak mudanya. “Ini akan berdampak mengakibatkan pada saat mencari pekerjaan atau jenjang ke sekolah yang lebih tinggi dan akan menjadi catatan pada saat mencari SKCK. Sehingga akan merugikan bagi para siswa - siswi dan orang tua," pungkasnya. (fir/mad)

Sumber: