Korban Tragedi Kanjuruhan Total 754 Orang, 12 Masih Dirawat Inap di RS

Korban Tragedi Kanjuruhan Total 754 Orang,  12 Masih Dirawat Inap di RS

Malang, memorandum.co.id - Posko Crisis Center Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menyebutkan data korban tragedi Stadion Kanjuruhan sebanyak 754 orang. Dari data tersebut korban meninggal sebanyak 132 orang, sedangkan yang mengalami luka ringan sedang sebanyak 596 orang. “Sedangkan yang luka berat sebanyak 26 orang. Saat ini yang sedang menjalani rawat inap sebanyak 12 orang pada dua rumah sakit pemerintah,” terang Ketua Posko Crisis Center drg Wiyanto Wijoyo, Kamis (13/10/2022). Untuk korban yang mengalami luka ringan datanya selalu berubah, terutama mereka yang mengalami gangguan mata saat ini masuk rumah sakit kemudian keluar dan seminggu kemudian masuk lagi. Ini yang menjadikan data mengalami perubahan, selain juga dipengaruhi oleh data pasien non faskes. “Yang menjalani rawat inap ada 12 orang, di RSSA sebanyak 9 orang dan RSUD Kanjuruhan ada 3 orang,” ujar Wiyanto. Informasinya, kemarin, seorang korban yang menjalani perawatan di RSUD Kanjuruhan sudah melepas ventilator. “Mudah-mudahan tidak ada lagi penambahan korban, karena sudah terkunci pada hari ini. Sedangkan yang mengalami rawat jalan ada sebanyak 610 orang,” imbuh Wiyanto. Sementara itu, Kabid Dokes Polda Jatim Kombes Erwinn Zainul Hakim menjelaskan data awalnya mengalami perubahan karena saat ini tidak bisa menggunakan data DVI seperti biasanya. Data kematian korban dilakukan tiga pengelompokan, pertama, pada fasilitas pemerintah sejumlah 44 orang yang meninggal dari RS Bhayangkara Batu, RSSA dan RSUD Kanjuruhan. Sedangkan, kedua, dari RS swasta ini yang seringkali terjadi perbedaan data karena pendataannya dilakukan secara manual hanya melalui pencatatan saja. “Disini sering terjadi pergeseran data, pasalnya setelah dari RS swasta dimasukkan lagi ke RS pemerintah, padahal orangnya sama,” jelas Erwinn. Bahkan saat mengambil jenazah, data yang masuk terjadi dobel data, karena di RS swasta dilakukan pendataan, demikian juga di RS pemerintah. Kelompok ketiga, nonfaskes, juga dilakukan pendataan yang bekerja sama dengan wilayah mulai kecamatan hingga desa. Meminta untuk melakukan kroscek di wilayahnya terkait korban meninggal akibat tragedi Stadion Kanjuruhan. Data ini kemudian disinkronkan dengan data yang sakit hingga mencapai kevalidan data. Diketahui, dari 12 orang yang saat ini sedang menjalani rawat inap pada dua RS pemerintah ada enam orang yang di ruang ICU dan infonya seorang pasien sudah melepas vetinlator dan lainnya menjalani perawatan. Kabid Dokes menjelaskan kebanyakan korban meninggal dari pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter forensik gabungan, munculnya tanda-tanda gejala akibat kekurangan oksigen. Juga tidak ditemukan adanya trauma, untuk lebih detailnya bisa ditanyakan pada RS yang menangani untuk kepastiannya. “Tapi untuk yang nonfaskes kami tak bisa jelaskan, karena data dan informasinya tidak ada,” kata Erwin Terkait dilaksanakannya outopsi pada korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabid Dokes menyampaikan pihaknya juga mendapatkan informasi bahwa tanggal 20 Oktober nanti akan dilaksanakan outopsi pada dua orang. Namun, hal itu masih menunggu konfirmasi lebih lanjut, baik dari PDVI dan keluarga korban. (kid/ari)

Sumber: