Di Mata Sang Ayah, Ivan Sosok Pendiam

Di Mata Sang Ayah, Ivan Sosok Pendiam

Surabaya, memorandum.co.id - Duka mendalam masih dirasakan keluarga korban dugaan bunuh diri di  Apartemen Puncak Bukit Golf.  Terutama bagi, Po Ki San sang ayah dari Ivan yang  diduga loncat dari ketinggian 80 meter apartemen tersebut. Sebelum mendapat kabar anaknya meninggal, dia sempat bertemu dengan Ivan di rumah. "Antara jam 4-5 sore itu pulang ke rumah mandi. Tidak lama keluar lagi," mata Po Ki San kepada memorandum.co.id. Menurut ayahnya, Ivan adalah sosok yang pendiam. "Saya juga jarang komunikasi. Karena kita sama-sama kerja juga," ungkapnya. Sehingga ketika ditanya apakah ada masalah sebelumnya, Po Ki San juga tidak mengetahuinya. Sebab selama ini Ivan baik-baik saja. "Kalau ada apa-apa nggak pernah cerita. Sejak kecil emang gitu. Saya tahu betul bagaimana sifat anak saya," ungkapnya. Sedangkan kalau hubungan dengan kekasihnya tersebut, ayahnya sudah tahu. Sebab beberapa kali ke rumah dan pernah bercerita akan membeli  rumah untuk masa depannya. "Iya kalau sama pacarnya, ya baik-baik saja. Tidak ada problem, mungkin karena pekerjaan. Saya juga kurang tahu betul," jelasnya. Sementara disinggung Ivan bekerja dimana, Po Ki San mengaku bahwa anaknya bekerja di salah satu perusahaan kopi di daerah Citraland. "Jabatannya sekelas manajer. Baru saja pulang dari Singapura. Dia (Ivan, red) dipercaya bosnya ke Singapura dalam kegiatan event-event gitu," paparnya. Po Ki San menjelaskan, usai di persemayamkan di Adi Jasa, jenazah Ivan rencananya akan di kremasi. (alf)

Sumber: