Menteri PMK: Biaya Perawatan Gratis, Korban Meninggal Dapat Santunan

Menteri PMK: Biaya Perawatan Gratis, Korban Meninggal Dapat Santunan

Malang, memorandum.co.id - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Muhajir Effendi meninjau langsung kondisi korban tragedi  Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Menko PMK Muhajir Effendi didampingi Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, Bupati, Wakil Bupati, Dandim 0818, Kapolres Malang, Sekda Provinsi Jatim, di RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022). Muhajir menyampaikan seluruh korban insiden di Stadion Kanjuruhan tersebut yang sedang menjalani perawatan akan mendapatkan layanan gratis. Ini berlaku untuk semua korban yang mengalami luka luka ringan sedang maupun berat yang dirawat di semua rumkit. “Semua biaya ditanggung oleh pemerintah. Demikian juga bagi korban meninggal akan mendapatkan santunan dari Pemerintah Propinsi (Jawa Timur, red) dan Kabupaten Malang,” terang Muhajir usai membesuk korban. Disampaikan, semua permasalahan yang terkait dengan insiden ini akan diselesaikan. Namun saat ini yang paling utama adalah penanganan terhadap korban yang membutuhkan perhatian, penanganan cepat, perawatan dan pemulihan kondisinya. Ini berlaku untuk korban yang mengalami luka maupun yang meninggal dunia. “Pemerintah Kabupaten (Kab Malang, red) harus fasilitasi terhadap keluarga korban, karena masih ada beberapa korban meninggal yang belum teridentifikasi,” kata Muhajir Effendi. Data dari sejumlah rumah sakit dan puskesmas yang memberikan perawatan pada korban, menyebutkan tidak kurang dari 130 korban meninggal dunia dan sebagian belum teridentifikasi serta belum diketahui pihak keluarga. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, per  2 Oktober 2022 pukul 08:32, menyebutkan korban dirawat di beberapa rumkit. Diantaranya, di RSUD Kanjuruhan ada 93 korban luka ringan dan sedang, 21 meninggal dunia. RSI Gondanglegi ada 18 luka ringan dan 5 meninggal dunia. Di RS Hasta Husada Batu ada 31 luka ringan dan berat, 4 meninggal dunia. RSSA ada 20 luak ringan dan sedang, 2 meninggal dunia. RSU Wajak Husada ada 1 luka ringan. RS Mitra Delima ada 3  luka ringan dan sedang. Sedangkan di RS Wava Husada ada 52 meninggal dunia. Klinik Tejahusada ada 10 luka ringan dan sedang. 34 meninggal dunia. Puskesmas Tumpang ada 1 luka ringan. Puskesmas Wagir ada 1 luka ringan. Puskesmas Pakisaji ada 10 luka ringan dan sedang. RS UMM ada 3 luka riungan dan sedang. Untuk sementara, data korban yang ada di sejumlah rumkit Puskesmas yang mengalami luka ringan, sedang, berat sebanyak 191 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 130 orang. “Saat ini korban meninggal dunia yang ada di RSUD Kanjuruhan (Kabupaten Malang, red) sebanyak 25 orang, yang belum diambil oleh pihak keluarga 15 orang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wijanto Widjajanto. Mantan Kepala Puskesmas Pakis ini menjelaskan untuk yang korban mengalami luka saat ini sedang menjalani perawatan oleh pihak medis. Sedangkan bagi yang luka ringan, setelah mendapatkan perawatan langsung diperbolehkan pulang. Disampaikan, korban yang meninggal dunai tersebnit karena beberapa sebab. “Korban meninggal diakibatkan terjadinya gegar otak ringan akibat benturan dan banyak alami luka pada tubuh,” jelas Wijanto. Dimungkinkan, luka tersebut dialami korban karena berdesakan kemudian terjatuh, terinjak- injak oleh penonton lain yang berusaha untuk keluar dari areal Stadion Kanjuruhan. (kid/ari)

Sumber: