Imigrasi Surabaya Luncurkan Buku Nyali Wani, Sepotong Cerita Transformasi

Imigrasi Surabaya Luncurkan Buku Nyali Wani, Sepotong Cerita Transformasi

Surabaya, memorandum.co.id - Ada yang berbeda memasuki usia 77 tahun Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI, khususnya bagi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya. Untuk menjadikan pengingat, imigrasi meluncurkan sebuah buku bertajuk Nyali Wani, Sepotong Cerita Transformasi tentang Imigrasi Surabaya. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya, Chicco A Muttaqin mengatakan, buku yang disusun oleh Latifah Azzahrah, Wadattan Warahmah, dan R Dedy Chairil Zain ini secara garis besar menceritakan tentang perubahan-perubahan yang terjadi di Kanim Surabaya dari masa ke masa. "Khususnya pada masa saat transformasi perpindahan gedung kantor yang semula bertempat di Jalan Brigjend S. Parman 58, Waru ke Jalan Raya By Pass Juanda KM 3 4, Sedati, Sidoarjo hingga saat ini," ujar mantan Atase Imigrasi pada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hongkong, Selasa (23/8). Kurun waktu itu dipilih, lanjut Chicco, sebab pada masa itu telah terjadi banyak inovasi dan perubahan, baik fisik maupun nonfisik yang berdampak pada layanan keimigrasian di Kantor Imigrasi Surabaya. Sebagai contoh, pada tahun 2015 lalu, Kanim Surabaya hanya memiliki satu Unit Layanan Paspor untuk mendukung kegiatan pelayanan paspor, yaitu di ULP Margorejo. "Dari kondisi itu, Kanim Surabaya menilai perlunya dilakukan penambahan ULP. Hingga kini telah ada sebanyak empat ULP dan satu unit layanan di Mall Pelayanan Publik Sidoarjo," sambung lulusan Akademi Keimigrasian (AIM) angkatan IV ini. Kemudian, pada tahun 2016 juga transformasi pelayanan paspor dengan sistem antrean online mulai diberlakukan. Kala itu antrean online menggunakan antrean website yang wajib diakses pemohon sebelum datang ke Kantor Imigrasi. Pada pengembangannya, sistem website Kanim Surabaya ini kemudian dikembangkan secara nasional menjadi Antrean Paspor Online APAPO dan kini dikembangkan lagi menjadi M-Paspor. "Harapan masyarakat yang tinggi serta saluran pengaduan yang masih terbatas membuat masyarakat seringkali menyampaikan keluhan dan kritik melalui saluran sosial media dan juga radio. Hal ini membuat Kanim Surabaya berbenah," beber Chicco. Untuk diketahui, kini Kanim Surabaya merupakan salah satu Kanim dengan saluran pengaduan yang lengkap, mulai dari Call Center, Whattsapp Center, Duta Informasi, Email, Instagram, dan juga yang lainnya. Dari segi fisik, tuntutan untuk menghadirkan layanan yang ramah dan humanis juga menjadi pertimbangan Kanim Surabaya untuk berbenah. Salah satunya adalah perpindahan gedung Kantor dari kawasan Waru ke By Pass Juanda. Perpindahan ini dinilai tepat untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan akses yang lebih mudah dan ramah lalu lintas. Dengan didukung oleh parkir yang luas dan kawasan yang tidak padat, membuat masyarakat yang datang ke Kantor Imigrasi menjadi nyaman. Serta penambahan fasilitas dasar seperti Ruang Laktasi, Internet Corner, Coffee Corner juga menjadi nilai tambah. Kini seiring dengan diraihnya Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) membuat Kanim Surabaya semakin berbenah untuk menghadirkan layanan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Seperti aplikasi Sipintar untuk layanan notifikasi izin tinggal, Sipenjawap sebagai aplikasi Whattsapp otomatis untuk informasi masyarakat, layanan Eazy Passport sebagai layanan paspor jemput bola serta layanan Paling Ditunggu sebagai layanan Paspor Keliling di Hari Sabtu atau Minggu. "Dengan diluncurkannya buku ini, diharapkan para pejabat, pegawai, serta masyarakat umum dapat semakin memahami dan mengerti transformasi dan kemajuan yang telah dilakukan oleh Kantor Imigrasi Surabaya dari masa ke masa. Sehingga dapat dijadikan acuan dalam membuat inovasi-inovasi ke depan," pungkasnya. Bertepatan dengan Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) yang jatuh pada 19 Agustus lalu, Kantor Imigrasi Surabaya melakukan peluncuran buku tersebut di Aula Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim disaksikan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim, Zaeroji dan seluruh jajaran pengayoman Jawa Timur. (mik)

Sumber: