Air Keruh dan Amis, PDAM Tak Serius
SURABAYA - Warga kota kembali mengeluhkan pelayanan air PDAM Surya Sembada. Kali ini, bukan hanya air keruh dan bau amis yang keluar dari kran milik pelanggan. Namun masih dikeluhkan ada cacing yang ikut keluar dari kran air, membuat warga tidak nyaman. Pelanggan mengeluh upaya perbaikan yang dilakukan PDAM ternyata tidak maksimal, bahkan terkesan perusahaan plat merah milik Pemkot Surabaya ini hanya mengejar untung tanpa memberikan kepuasan pelayanan pelanggan. Samuel Ruung warga Jalan Ikan Mungsing, Perak Barat mengaku kran air di rumahnya terkadang keluar cacing. “Terkadang masih ada cacingnya,” keluh Samuel Ruung. Pria bersahaja ini heran dengan upaya perbaikan yang dilakukan PDAM Surya Sembada. Sebab, keluhan buruknya pelayanan kualitas air PDAM masih terjadi. “Kok terkesan tidak serius,” ujar dia. Memasuki tahun baru 2019, warga kota mengeluh air keruh dan berbau amis dari PDAM Surya Sembada. Robi Yulianto warga Balongsari blok 5-C, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Tandes, mengatakan pasokan air keruh dan amis tersebut dirasakan warga sejak Selasa (1/1). “Saya kaget ketika mendapati tandon air kok keruh dan berbau amis. Dan ternyata itu juga dirasakan warga lainnya,” tegas Robi. Guna menyiasati kondisi air tersebut, masih lanjut Robi, air tersebut diendapkan sebelum digunakan untuk keperluan mandi. Sedangkan untuk mencuci baju, sementara ini tidak dilakukan sambil menunggu kualitas air kembali normal. “Kalau untuk memasak, saya memakai air isi ulang. Pengeluaran agak membengkak, dan itu pilihan yang terbaik,” tegas dia. Hal senada juga diungkapkan Umisarah, warga Balongsari blok 5-C lainnya. Ia menambahkan, beberapa waktu silam memang pernah terjadi air keruh. Setelah itu sudah tidak terjadi lagi. Dan tahun ini kembali terjadi air keruh. “Saya minta agar PDAM segera bertindak agar air kembali jernih dan tak berbau lagi,” harap dia. Sedangkan Maulana, warga Gunungsari IV, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis, mengatakan ia dan tetangganya juga mendapat pasokan air keruh dari PDAM. Dan ini terjadi sejak dua hingga 3 hari yang lalu. “Saking keruhnya saya sempat ragu memakai air PDAM ini untuk berwudlu,” cetus dia, kemarin. Masih lanjut dia, bak mandi sekarang ini terpaksa tak digunakan karena banyak endapan lumpur. Sedangkan air PDAM itu sementara ditampung di ember dengan alasan agar mudah dibersihkan endapan lumpurnya. Air keruh ini sendiri juga terjadi di beberapa wilayah di Surabaya, diantaranya kawasan Kebroan, Mulyosari, hingga Perak. Tak heran, sebelum memakai untuk cuci dan mandi, air tersebut diendapkan terlebih dahulu. Sedangkan untuk mamasak memakai isi ulang dan untuk konsumsi air minum biasanya membeli air mineral galonan. Dikonfirmasi, Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Mujiaman Sukirno, belum mengetahui keluhan warga terkait air PDAM yang keruh dan berbau amis. Pihaknya menerjunkan petugasnya ke lapangan untuk mengecek keluhan warga. Disinggung soal penggantian filter sebanyak 192 unit di IPAM Karang Pilang dan IPAM Ngagel beberapa waktu lalu, Mujiaman mengatakan seharusnya sudah tidak terjadi lagi warga mendapatkan air keruh. Sebab, dengan alat tersebut air akan terfilter sehingga yang diterima warga itu bersih. “Saya akan cek dulu apa yang menyebabkan air menjadi keruh. Makanya berikan saya waktu dulu untuk mengeceknya,” tegas dia. (udi/day)
Sumber: