Semalam Hujan Deras, Warga Pondok Tjandra Diteror Banjir

Semalam Hujan Deras, Warga Pondok Tjandra Diteror Banjir

Surabaya, Memorandum.co.id - Wilayah Surabaya dan Sidoarjo diguyur hujan deras semalam dan membuat sebagian wilayah tergenang banjir. Seperti di kawasan Pondok Tjandra Indah. Sebagian wilayah perumahan ini kebanjiran. Teror banjir sudah menjadi kebiasaan warga sekitar. Seperti pengakuan Heru Krisdianto yang tinggal di Jalan Semangka 4. “Setiap hujan begini pasti bikin was-was, khawatir kebanjiran lagi seperti yang sudah-sudah,” tutur Heru. Alumni Fisip Unair ini menyebutkan, di kompleks Jalan Semangka banjir paling parah terjadi di Gang 4,6,9. “Dari 10 gang yang ada, ada tiga gang banjirnya paling parah,” tegas dia. Heru menyebutkan, sejak Senin malam pukul 00.00 hujan deras mengguyur perumahan di perbatasan wilayah Surabaya dan Sidoarjo sisi Selatan ini. “Benar saja, sekitar pukul 03.00, hujan gak reda-reda, air sudah menggenang di jalanan gang. Tidak berapa lama air juga masuk ke garasi dan rumah, sampai ke ruang tamu dan kamar. Ini persis kejadian tiga minggu lalu,” urai Heru sedih. Menyaksikan lingkungan kampung tergenang banjir, beberapa warga sempat memantau pompa air yang ada di bozem belakang komplek. “Pompa air tidak dijaga dan mati. Begitu lapor ke petugasnya, alasannya token listriknya habis,” keluh Haru heran. Ia melanjutkan, kejadian banjir tiga minggu lalu, alasan petugas penjaga pompa air juga hampir sama. “Solarnya habis. Masak pengembang besar gak mampu beli solar sih,” urainya memendam kecewa. Selama ini, Heru menyebutkan, operasional pompa untuk mengatur air di kompleks masih menjadi tanggung jawab pengembang. “Kami warga Semangka sudah beberapa kali berdialog dengan pihak pengembang, tapi cuma diberi janji-janji saja,” tegas dia. Sesuai rencana, jika tidak ada solusi. Waga berencana menyampaikan keresahan mereka ke legislatif atau Pemkab Sidoarjo. “Karena kami masih percaya dengan itikad baik pengembang,” tandasnya lagi. Warga juga berencana untuk mengajukan gugatan class action. “Kami butuh solusi, bukan janji,” tutup Heru. (day)

Sumber: