Lamongan, memorandum.co.id - Masih dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi Lamongan ke 453 tahun, Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan melaksanakan kegiatan penanaman pohon bambu dengan tujuan rehabilitasi lahan rawan bencana. Sebanyak total 2.700 pohon bambu ini ditanam di 2 kecamatan yang dilewati bantaran sungai daerah irigasi maupun Bengawan Solo.
Bupati Yes, Senin (30/5) bersama jajaran forkopimda melaksanakan penanaman bambu dengan jenis Petung di bantaran kali Blawi Kecamatan Karangbinangun. Diungkapkan Pak Yes, pemilihan bambu ini karena berbagai manfaat yang dimiliki, selain mampu dijadikan sebagai kerajinan dan bahan bangunan, juga mampu menyerap karbon dioksida dan air.
“Jadi bambu ini tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan saja tapi banyak manfaat-manfaat lain, juga termasuk untuk tanaman hias. Bambu ini selain bisa menyerap karbon dioksida juga mampu menyerap air, ada sebanyak 5000 liter air yang dapat diserap oleh serumpun bambu, sehingga kekuatan akarnya ini bisa juga membantu kita untuk menyimpan air sekaligus menyelamatkan air. Kemudian 50 ton karbon dioksida dapat diserap setiap 1 hektar dalam setiap tahun, serta mampu menghasilkan oksigen 35 persen lebih cepat dari pohon-pohon yang lain,” terang Pak Yes.
Ditambahkan beliau bahwa 1 pohon bambu dapat menyiapkan pernafasan untuk 2 orang. Oleh karena itu, menurut beliau bambu merupakan tanaman yang cocok untuk dipilih sebagai tanaman rehabilitasi lahan rawan bencana.
“Sudah kita mulai beberapa tahun yang lalu, kalau kita lihat dari manfaat bambu ini memang sangat sungguh luar biasa. Sehingga kita terus galakkan untuk penanaman pohon, dengan lebih kita utamakan penanaman bambu ini di daerah-daerah yang rawan longsor dan daerah yang rawan bencana,” tambahnya.
Dilaporkan Kepala BPBD Lamongan Gunadi, bahwa penanaman pohon ini telah dilakukan sejak Jum’at (27/5) dengan jumlah total 2.700 pohon dengan rincian 1.500 pohon di bantaran sungai Plalangan Desa Ploso Lebak dan Desa Balun Kecamatan Turi, 1.000 pohon di bantaran kali Blawi Karangbinangun, dan 200 pohon direncanakan akan ditanam di Desa Ketapangtelu Karangbinangun.
“Tujuan dilaksanakannya penanaman pohon ini adalah sebagai upaya rehabilitasi dan perbaikan lahan rawan bencana, untuk memasyarakatkan pohon bambu dengan berbagai jenis dan fungsi seperti rehab lahan dan konservasi juga produksi oksigen, juga untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya pohon bambu untuk mitigasi,” lapor Gunadi.(*)