Ditemani Risma, Eri Cahyadi Cek Lokasi Penanganan Banjir

Ditemani Risma, Eri Cahyadi Cek Lokasi Penanganan Banjir

Surabaya, memorandum.co.id – Surabaya masih belum aman dari masalah banjir. Masih ada puluhan titik yang rawan terendam. Terlebih setiap musim hujan, dipastikan meninggalkan banjir. Salah satunya di kawasan Surabaya Selatan. Karena itu, Wali Kota Eri Cahyadi turun melakukan pengecekan rencana pekerjaan penanganan banjir di kawasan Jalan Ahmad Yani sisi barat, Senin (16/5/2022). Eri ingin memastikan, lelang yang sudah mulai dilaksanakan, titik lokasinya sesuai dengan kondisi di lapangan. Ada sejumlah titik lokasi yang dilakukan pengecekan oleh Eri Cahyadi. Yakni, mulai dari saluran di Jalan Ahmad Yani sisi barat, Jalan Gayung Kebonsari (Injoko), Kebonsari Barat, Ketintang, Jambangan, hingga Karah. "Jadi yang kita lelang hari ini sudah sesuai dengan apa yang kita rencanakan titik-titiknya. Saya ingin memastikan lagi, benar atau tidak titiknya itu yang dilelang, yang direncanakan," kata Wali Kota Eri setelah pengecekan saluran. Di sela pengecekan itu, Eri kemudian menerima telepon dari Menteri Sosial (mensos) Tri Rismaharini. Mensos Risma yang berada di Surabaya saat itu ingin menanyakan soal penanganan banjir yang sebelumnya sudah direncanakan pada masa kepemimpinannya. "Kebetulan waktu kita melakukan survei, Bu Risma telepon. Kebetulan saya ada di lapangan, sehingga Bu Risma akhirnya datang memberikan arahan kepada kita," terang Eri. Ternyata, kata Eri, pekerjaan saluran di Jalan Ahmad Yani sisi barat yang telah masuk tahap lelang, juga menjadi salah satu rencana Mensos Risma saat masih menjabat Wali Kota Surabaya. Namun demikian, belum sempat perencanaan itu direalisasikan, Tri Rismaharini ditunjuk menjadi Mensos RI. "Karenanya kita harus meneruskan perencanaan itu. Ada beberapa titik saluran yang memang harus kita sambungkan," papar Cak Eri sapaan lekat Wali Kota Surabaya. Dengan terkoneksinya sejumlah saluran itu, dia meyakini, mulai dari Jalan Gayung Kebonsari (Injoko), Gayungsari Barat, Menanggal, hingga Ketintang, tidak akan mengalami genangan ketika hujan turun. Dia pun menginginkan pekerjaan konektivitas saluran untuk penanganan banjir rampung di musim kemarau atau sebelum datangnya penghujan. "InsyaAllah di musim penghujan berikutnya, wilayah ini sudah tidak lagi terjadi banjir. Jadi, Insyaallah penyebabnya sudah kita ketahui semuanya," jelasnya. Eri mengakui, pada tahun 2021 belum bisa maksimal menangani permasalahan genangan. Pasalnya, selain penggunaan anggaran yang sudah diposkan pada tahun sebelumnya, pada masa itu pula anggaran lebih diprioritaskan untuk penanganan pandemi Covid-19. "Pada tahun 2021 saya dilantik, anggaran itu sudah jadi. Nah, tahun 2022 ini anggaran yang saya gunakan juga difokuskan untuk pembangunan infrastruktur seperti penyelesaian banjir," ucapnya. Menurut Eri, upaya penanganan banjir di kawasan Surabaya Selatan dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan mengalirkan aliran air langsung menuju ke sungai atau sebelumnya ditampung dahulu melalui bozem. Karena itu, selain pekerjaan konektivitas saluran di kawasan Surabaya Selatan, pembuatan Bozem Jambangan untuk penampungan air sementara juga menjadi rencana pemkot di tahun 2022. "Di Aquatic (kolam renang, red) Jambangan tanahnya kan besar, yang dia menempel dengan saluran Kebon Agung. Maka sebenarnya saluran Ketintang sebelum dibuang ke saluran Kebon Agung itu bisa ditampung dulu ke bozem yang rencana dibangun di belakang Aquatic," paparnya. Sebab, tambah Eri, selama ini saluran di kawasan Jambangan khususnya Taman Jangkar, Karah, hingga Ketintang, hulunya menuju ke Avur Wonorejo. Karena jarak aliran air dari hulu ke hilir yang terlalu jauh, maka ke depan akan diputar langsung menuju ke saluran Kebon Agung. "Jadi nanti masuknya ke rumah pompa depannya Pom Bensin Kebonsari langsung ke sungai, sehingga saluran Wonorejo nampungnya tidak terlalu banyak, dia cukup menampung yang dari Ketintang Barat," katanya. Hal yang sama juga dilakukan pada saluran di Jalan Gayung Kebonsari atau Injoko Surabaya. Nantinya, aliran air di saluran tersebut akan dibagi menuju ke dua arah untuk penanganan banjir di kawasan itu. "Semoga akhir tahun tidak ada banjir di kawasan ini. Karena tahun ini saya yang menganggarkan dan bisa merencanakan sejak awal," tandasnya. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Lilik Arijanto menjelaskan, pengecekan yang dilakukan Wali Kota Eri Cahyadi bersama Mensos Risma bertujuan untuk mensinkronkan program-program pemerintah kota dengan masa kepemimpinan sebelumnya. "Karena sebelum Pak Eri Cahyadi kan Bu Risma, sehingga disinkronkan saja. Kebetulan di lapangan sudah terlihat bahwa apa yang disampaikan Bu Risma sudah masuk program kita tahun ini," kata Lilik. (bin)

Sumber: