Anggota DPRD Gresik Gelar Udik – udikan, Tradisi Khas Hari Raya Kupatan

Anggota DPRD Gresik Gelar Udik – udikan, Tradisi Khas Hari Raya Kupatan

Gresik, Memorandum.co.id -  Warga Desa Suci, Kecamatan Manyar memiliki tradisi unik dalam peringatan hari raya Kupatan atau Ketupat. Setiap tanggal 8 Syawal, warga menggelar tradisi udik-udikan atau sebar uang. Ini juga yang dilakukan Anggota DPRD Gresik Khoirul Huda. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun. Hingga kini masih terus dijaga dan bahkan warga sangat antusias.  Tradisi udik-udikan digelar dengan menyebar uang koin hingga yang kertas untuk diperebutkan banyak warga yang sebelumnya telah berkumpul. Khoirul Huda mengaku melakukan tradisi udik - udikan setiap tahun bakda lebaran Idulfitri. Politisi PPP itu menghamburkan uang ke udara, lalu direbutkan banyak warga yang sudah menunggu di depan rumahnya di Gang Gambus, Desa Suci. Tua - muda ikut meramaikan tradisi tersebut. “Setelah lebaran 1 Syawal, tepatnya mulai 2 Syawal biasanya masyarakat kembali berpuasa selama enam hari. Yakni puasa Syawal. Setelah itu baru hari raya Kupatan yang diawali acara baca doa dan tahlil dilanjutkan odek-odekan bahasa Suci atau udik-udikan untuk menguatkan persaudaraan di kampung,” ucapnya. Dijelaskan, di Desa Suci hampir setiap rumah melakukan traidisi udik-udikan. Awalnya traidisi ini alat yang ditabur berupa makanan, atau lebih spesifik ketupat. Seiring perkembangan zaman, sekarang berganti uang. "Ini sudah turun - temurun," tutupnya sumringah.(and/har)

Sumber: