Ratusan Pemuda Kampanye Diet Tas Kresek di CFD

Ratusan Pemuda Kampanye Diet Tas Kresek di CFD

SURABAYA -  Perubahan gaya hidup yang cenderung semakin menyukai hal yang instan dan praktis diduga berpengaruh terhadap peningkatan pemakaian plastik.  Sampah plastik di Surabaya dari tahun ke tahun terus meningkat.

Untuk itu ratusan pemuda yang berasal dari Komunitas Nol Sampah Surabaya, Bonek Garis Hijau, Bonek milinial, KOmunitas Transbag, Gaman, The Body Shop Community, Driver Motor Gojek, Gaman (gerakan anak muda antinarkoba, berkampanye di Car Free Day Jalan Darmo, Minggu (27/1O). Kegiatan ini juga untuk mendukung Surat Edaran Walikota Surabaya Nomor 660.1/7953/436.7.12/2019 tanggal 13 Agustus 2019 tentang Imbauan Pelarangan Penggunaan Kantong Plastik Sekali Pakai.

“Kami mengkampanyekan gerakan untuk diet tas kresek dengan mengggunakan tas kain yang bisa dipakai berulang kali,” ujar Abhy,  koordinator Bonek Garis Hijau Surabaya. Pengunjung CFD yang memakain tas kresek didatangi lalu tas kreseknya ditukar dengan tas kain.

Setiap pengunjung CFD yang memakai tas kresek akan didekati oleh relawan, kemudian tas kreseknya diganti dengan tas kain yang bisa dipakai berulangkali. Selama proses penukaran tas, relawan melakukan eduksi mengapa kita harus diet tas kresek.

"Kami menerima donasi ratusan kaos bekas dari warga Surabaya. Relawan juga membawa kaos bekas. Nanti kaosnya disulap jadi tas kain tanpa harus dijahit. Tas dari kaos bekas itu juga akan dipakai untuk kegiatan rampok kresek, " ujar Hanie Ismail dari Komunitas Nol Sampah Surabaya.

Kegiatan lain adalah mengumpulkan sedotan plastik dari pedagang makanan minuman di acara CFD, Jalan Darmo. "Tahun lalu kami juga melakukan kegiatan ini. Dalam 2 jam kami  mengumpulkan 12.000 lebih sedotan plastik. Kalau digelar panjangnya mencapai 2.4 km," tambah Olla.

Untuk diketahui Yulinah Trihadiningrum, dosen Teknik Lingkungan ITS, menyebutkan berdasarkan beberapa penelitian disebutkan sampah plastik di Surabaya tahun 1988 hanya 5,6% dari total sampah di Surabaya. Tahun 2006 meningkat menjadi 10,1% dan tahun 2010 meningkat menjadi 12,4%. Meskipun hanya 12,4% dari sampah di Surabaya, namun karena berat jenisnya yang rendah volume sampah plastik membutuhkan ruang 25-35%. Saat ini diperkirakan mencapai 15-17% dari sampah yang ada atau sekitar 400 ton per hari. (udi/tyo)

Sumber: