Babinsa Kodim/0824 Jember Sukseskan Ketahanan Pangan, Ciptakan 3 Jenis Pupuk Cair Organik
Jember, memorandum.co.id - Seorang prajurit TNI AD Kodim 0824 Jember membuat 3 macam pupuk cair organik untuk buah, padi dan jagung. Kini sudah dirasakan hasilnya oleh petani. Dia adalah Babinsa Desa Karang Paiton, Kecamatan Ledokombo, Serda Dawud. Ia punya hobi membaca di internet mengimplementasikan teori dan dipraktikkan. Bahkan pupuknya sudah dilakukan analisa dari UPT Laboratorium Bio Saint Politeknik Negeri Jember dan pengujian pada 14 sd 30 September 2021, bahwa produk pupuk organik cair ini sudah sesuai standart dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Boleh dikata Serda Dawud telah memiliki sertifikat perizinan berusaha berbasis risiko dari Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Jember. Produk dari Babinsa 0824/06 ini sudah digunakan di berbagai daerah, yang meliputi beberapa wilayah di Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, hingga sampai di beberapa wilayah di Pulau Bali dan NTT. Pria lulusan STM jurusan pertanian ini, melakukan terobosan pada 2020 di lima wilayah kecamatan yaitu Sukorambi, Rambipuji, Bangsalsari, Ajung, dan Ledokombo, sejumlah 19 petani binaan. Kini 2022 sudah merambah ke 15 Kecamatan dan 30 petani. "Untuk menanam buah pepaya agar menuai hasil yang maksimal tidak hanya mengandalkan pupuk tanah saja, akan tetapi untuk perawatan menggunakan pupuk cair (semprot) organik kegunaan nya (tanaman sehat, pelebat bunga, dan buah)," jelas dia. Bio Top, untuk ketahan tanaman (tunas) tumbuh sehat. Sementara kegunaan pupuk efisiensi untuk menghindari kerontokan bunga dan buah agar lebat serta berbobot, sedangkan pupuk ampuh sejenis inteksisida tapi organik yang ramah lingkungan yang mengusir tidak membunuh hama. "Dengan menggunakan tiga jenis pupuk cair organik Bio Top, efisien, ampuh, tanaman akan menjadi sehat dan terjaga serta buah akan lebat. Tentunya hasil akan baik dan optimal, "beber Serda Dawud. Minggu (23/1/2022). Mulai awal tahun 2022 petani mulai tersenyum kembali, harga pasar meningkat pemasaran pengiriman mulai lancar. Menurut Babinsa yang berdomisili di Perum Keramat 1 Jalan Letjen Suprapto Blok J 12, selain penyuplai obat-obatan, dan pemasaran, petani tidak akan tergiur untuk menanam kalau tidak ada jaminan pasar penjualan berharap tidak mengalami kendala. Sementara itu, Dandim 0824 Jember Letkol Inf Batara C Pangaribuan mengapresiasi Serda Dawud yang berhasil mengembangkan hasil karya pupuk cair organik yang bermanfaat untuk petani. “Sebagai Babinsa berpartisipasi aktif dalam mewujudkan swasembada pangan. Sebab, ketahanan pangan merupakan bagian dari ketahanan negara. Termasuk TNI, wajib berperan demi menjaga kedaulatan pangan,” kata Letkol Inf Batara C Pangaribuan. Masih dari Letkol Inf Batara C Pangaribuan, bahwa keterlibatan anggota TNI (Babinsa) di sektor pertanian merupakan bagian dari teritorial yang bertugas membantu dalam geografis, demografis, dan sosial demi kesejahteraan masyarakat, apa yang dilakukannya sesuai tugas pokok TNI. Sedangkan Fauzi (60) petani asal Kecamatan Sumbersari, yang mengelola 3 hektare lahan tidur mengucapkanterima kasih atas binaan yang diberikan oleh Serda Dawud. Sebab, telah memberikan pendampingan mulai penanaman hingga berbunga dan berbuah. "Alhamdulillah dari lahan seluas tiga hektare dengan panen silih berganti, dengan waktu sepuluh hari sekali berhasil memanen 20 ton pepaya. Dan harga pasar juga mulai membaik. Tentunya semua ini tidak datang begitu tiba-tiba, mulai dari perawatan tanam hingga berbunga dan berbuah, " cetus Fauzi. Menurut Fauzi, Bahwasanya merawat dan menanam buah pepaya tidak hanya mengandalkan pupuk bawah (tanah) saja, tapi juga perlu perawatan pohon dari serangan hama, dan bunga serta buah yang lebat butuh 3 jenis pupuk cair organik semprot yang diciptakan oleh Pak Babinsa Dawud. Sementara, seorang tengkulak pemasok pepaya ke pasar induk Kramat jati Jakarta mengatakan, Alhamdulillah awal tahun 2022 pengiriman sudah mulai lancar dan pasar sudah rutin buka tidak ada pembatasan. "Pepaya California asal Jember sangat diminati konsumen di Bandung dan pasar induk Kramat jati Jakarta, karena rasanya dikenal manis dan tebal, unggul dari pepaya Lampung dan Padang, " ujar Kurniawan Warga Desa Pace, Kecamatan Silo. (edy)
Sumber: