Bandit Curanmor Obok-obok Kos Sidodadi, Beat Ibu RT Digondol
Surabaya, Memorandum.co.id - Maling motor obok-obok rumah kos di Jalan Sidodadi 14, tepatnya di samping Salon Erik. Diaksinya itu, pelaku berhasil menggasak sepeda motor Honda Beat W 4861 DK, milik Rini, warga setempat. "Motor saya parkir di teras. Saya mau pakai keluar namun sudah hilang," ungkap Rini saat dihubungi Memorandum.co.id melalui sambungan telepon, Selasa (18/1). Rini mengatakan, ketika itu motor usai dipakai dari bepergian di Jembatan Merah Plaza (JMP) bersama temannya, Senin (17/1/2022) sekitar pukul 19.00. "Saya pergi pukul 16.00 sampai 17.30. Dan sampai rumah saya parkir di teras rumah tanpa dikunci stir," kata ibu rumah tangga (RT) ini. Kemudian ditinggal masuk dan ngobrol bersama temannya hingga Magrib. Tak lama temannya pamit pulang dan Rini masak di dapur. Namun, Rini kaget. Usai masak sekitar pukul 20.00 dan hendak keluar lagi dengan menggunakan motornya. Tapi dilihat di teras sudah hilang. "Motor terakhir saya lihat masih ada di teras Magrib. Saya perkirakan pelaku mencuri motor antara pukul 18.00 hingga pukul 19.00," beber dia. Tahu motornya hilang, Rini langsung panik. Dan dia kemudian mencarinya dengan bertanya ke tetangga sekitar, tapi hasilnya nihil. "Tidak ada yang tahu pelakunya saat mencuri motor saya karena di rumah kos tidak ada closed circuit television (CCTV)," jelas Rini. Korban mengungkapkan, dengan kejadian yang dialaminya ini termasuk sudah kali ketiga dalam kurun waktu setahun di rumah kos di Jalan Sidodadi disatroni bandit. "Sebanyak 3 motor dicuri, yakni milik saya dan tetangga," ungkap Rini. Rini mengaku hendak melapor ke Mapolsek Simokerto terkait kejadian curanmor yang menimpanya. "Suami saya sekarang kerja sopir dan kebetulan ada kiriman di Pati, Jawa Tengah. Jadi lapor menunggu suami pulang baru buat laporan," pungkas Rini. Terpisah, Kanitreskrim Polsek Simokerto AKP Ketut Redana saat dikonfirmasi kejadian curanmor di Sidodadi mengatakan, meski korban belum melapor tetap menjadi atensinya dan mengecek ke TKP untuk mengungkap pelakunya. "Tetap kami perhatikan meski korban belum melapor," kata Ketut. (rio)
Sumber: