Kusnadi Sikapi Prestasi Jatim Provinsi Paling Bahagia di Jawa

Kusnadi Sikapi Prestasi Jatim Provinsi Paling Bahagia di Jawa

Surabaya, memorandum.co.id - Ketua DPRD Jatim Kusnadi menyikapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tentang Jatim menjadi provinsi dengan masyarakat paling bahagia di pulau Jawa. Politisi senior PDI-P ini mempertanyakan pola penilaian tentang bahagia itu sendiri. Secara keseluruhan provinsi, Jatim berada di posisi 19 dari 34 provinsi. Namun di kawasan Jawa-Bali, Jatim berada di posisi teratas dengan capaian 72,08 poin. Posisi nomor satu di Indonesia data BPS ditempati Maluku Utara menjadi provinsi dengan indeks kebahagiaan tertinggi dan terendah Provinsi Banten. "Ya tentu alhamdulillah dong kalau masyarakat Jatim bahagia," terang Kusnadi. Lanjut ketua PDI-P Jatim ini, masyarakat Jatim bahagia kabeh (semua). "Cuman bagaimana ya caranya merasionalisasikan bahagia itu kedalam bentuk angka. Bahagia itu kan subjektif. Lalu bagaimana membuat indikator dengan angka untuk suatu subjektifitas ?" ungkap Kusnadi serius. Menurut Kusnadi, tingkat kebahagiaan orang perorang beda-beda. Kusnadi mencontohkan ada yang rumahnya biasa saja makan juga dari koret-koret jauh dari mewah tapi bahagia. begitu sebaliknya rumah bagus, makan selalu enak tapi tidak bahagia, "Itu ada lho ! Ini kan hal yang kualitatif dikonversi menjadi kuantitatif," kata Kusnadi Kusnadi merasa kalaupun masyarakat Jatim bahagia mungkin lebih kepada rutinitas harian yang dilakukkan masyarakat Jatim yang hobi cangkrukan bersama teman semisal ngopi di warkop. Atau semboyan 'mangan ra mangan kumpul' yang membuat masyarakat tetap bahagia. "Belum tentu orang yang tidak makan itu tidak bahagia lho. Kita ini kan punya semboyan mangan ra mangan sing penting kumpul, juga budaya ngopi di warkop sehingga bisa sampai berjam jam duduk hanya dengan pesan kopi Rp 3.000. Kalau gak bahagia apa mungkin mau duduk lama lama di warkop ? padahal belum tentu mereka gak punya kopi di rumah lho ? makanya kenapa saya sebut subjektifitas. Karena tidak bisa terkonversi dengan materi. Beda kalau survei soal kemiskinan, atau kekayaan" tambahnya. Menurut Kusnadi capaian penilaian masyarakat paling bahagia di Jawa untuk Jatim tidak bisa dijadikan acuan untuk sebuah prestasi karena sangat bersifat subjektif. Meski tidak masuk dalam tiga besar provinsi dengan masyarkat terbahagia, namun Pemprov Jatim tetap mencari celah agar bisa disebut "berprestasi" dengan menyebut Jatim paling bahagia di Pulau Jawa dan Bali. Sebagai perbandingan, indeks kebahagiaan Provinsi Jawa Tengah sebesar 71,73 poin, Provinsi DI Yogyakarta 71,70 poin, Provinsi DKI Jakarta 70,68 poin, Provinsi Jawa Barat 70,23 poin, dan Provinsi Banten 68,08 poin. “Alhamdulillah, tingkat kebahagiaan di Jatim tahun 2021 berada di peringkat 19, lebih baik dibandingkan tahun 2017 yang berada di peringkat 23,” ungkap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi. Khofifah mengungkapkan, meningkatnya indeks kebahagiaan di Jatim tidak lain karena masyarakatnya bisa berdamai dengan situasi dan kondisi yang kurang bersahabat akibat pandemi Covid-19. Masyarakat Jatim, kata Khofifah, ketimbang mengeluhkan kondisi, mereka lebih baik mencari solusi atas persoalan tersebut. Selain itu, suasana guyub, penuh kekeluargaan, dan saling tolong menolong juga turut membuat masyarakat hidup nyaman dan bahagia. Selain itu, lanjut Khofifah, meningkatnya indeks kebahagiaan masyarakat Jatim karena stabilnya harga kebutuhan pokok di Jatim. Hal tersebut tercermin dari harga makanan yang relatif murah hampir di seluruh kabupaten/kota di Jatim. Sehingga dirnya, lanjut Ketua Umum Muslimat NU ini, akan terus berkomitmen berupaya meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat “Pembangunan yang dilakukan, tidak hanya menyasar wilayah perkotaan, namun juga hingga wilayah perdesaan. Jadi, semua masyarakat Jatim bisa bahagia lahir dan batin,” pungkasnya. (day/fer)

Sumber: