IDAI: PTM 100 Persen Jika Tidak Ada Peningkatan Covid-19

IDAI: PTM 100 Persen Jika Tidak Ada Peningkatan Covid-19

Surabaya, memorandum.co.id - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim angkat bicara terkait pembelajaran tatap muka (PTM) di Surabaya.Terlebih, Surabaya menjadi acuan nasional menerapkan PTM 100 persen yang dimulai awal Januari ini. Dikatakan Ketua IDAI Jatim dr Sjamsul Arief MARS SpA(K), bahwa pengurus Pusat IDAI mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait PTM di tengah pandemi Covid-19. "Untuk usia 12-18 tahun, PTM dapat dilakukan 100 persen dalam kondisi tidak adanya peningkatan kasus Covid-19 di daerah itu. Tidak adanya transmisi lokal omicron di daerah tersebut," ujar Sjamsul Arief, Senin (3/1). Lanjutnya, PTM juga bisa dilakukan secara hybrid (50 persen daring dan 50 persen luring). "Masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate di bawah 8 persen. Ditemukan transmisi lokal omicron yang bisa dikendalikan. Dan anak, guru, serta petugas sekolah sudah mendapatkan vaksin Covid-19 sebanyak 100 persen," jelasnya. Disinggung adanya kasus temuan omicron di Surabaya, Sjamsul Arief mengatakan sudah ada syarat-syarat di rekomendasi tersebut. Memang susah, ada dua sisi, kesehatan dan pembelajaran dan ekonomi. "Masalah ini tidak bisa dibilang ya, pasti 100 persen. Mungkin sebaiknya 100 persen muridnya, tetapi waktunya masih 50 persen," ujarnya. Lanjutnya, untuk anak usia 6-11 tahun, PTM dapat dilakukan secara hybrid (50 persen luring dan 50 persen daring) dalam kondisi kondisi tidak adanya peningkatan kasus Covid-19 di daerah itu. Tidak adanya transmisi lokal omicron di daerah tersebut. "Selain itu PTM juga dapat dilakukan dengan cara 50 persen daring dan 50 persen luring outdoor. Masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate di bawah 8 persen. Ditemukan transmisi lokal omicron yang bisa dikendalikan. Selain itu, fasilitas outdoor yang dianjurkan di halaman sekolah, taman, pusat olahraga, ruang publik terpadu ramah anak," jelasnya. Sedangkan untuk anak di bawah 6 tahun, sekolah PTM belum dianjurkan sampai dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru. "Sekolah dapat memberikan pembelajaran sinkronisasi dan asinkronisasi dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orang tua di rumah dalam kegiatan outdoor," tegas Sjamsul Arief. Tambah Sjamsul Arief dalam rekomendasi PP IDAI, bahwa sekolah dan pemerintah memberikan kebebasan kepada orang tua dan keluarga untuk memilih PTM atau daring. "Tidak boleh ada paksaan," pungkas Sjamsul Arief. (fer)

Sumber: