Varian Omicron Terdeteksi di Jatim, Gubernur Khofifah Minta Masyarakat Tidak Panik

Varian Omicron Terdeteksi di Jatim, Gubernur Khofifah Minta Masyarakat Tidak Panik

Surabaya, memorandum.co.id - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat Jatim tidak panik. Menyusul ditemukannya varian Covid-19 Omicron di wilayah Jatim. Hal ini berdasarkan laporan dari Institute Tropical Disease (ITD) Unair. Khofifah meminta warga Jatim terus meningkatkan kewaspadaan dengan memperketat protokol kesehatan. “Kita tidak boleh panik, tapi yang terpenting harus waspada dengan cara memperketat protokol kesehatan," tegas Khofifah. Orang nomor satu di Pemprov Jatim ini meminta masyarakat tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan serta percepat vaksinasi. Khofifah mengatakan, terdeteksinya varian omicron di Jatim. Karena salah satu karakter varian Covid ini sangat cepat penularannya. “Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian omicron tidak meluas di Jatim, dan jangan sampai terjadi penularan lokal. Saya juga langsung kordinasi dengan Pangdam, Kapolda, Kepala BNPB serta Menkes,” katanya. Untuk itu, Khofifah meminta semua pihak untuk menjaga kondisi supaya situasi di Jatim tetap baik dan terkendali. Yakni dengan mempertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah, tingkat penularan juga terus diawasi agar bertahan di bawah angka satu persen dan jangan sampai terjadi lonjakan kasus. “Waspada penting, tapi jangan perkembangan ini membuat kita panik. Sejauh ini varian omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien yang sudah mendapatkan vaksin,”kata Khofifah. Selain itu, Khofifah juga menekankan pentingnya vaksinasi dalam mencegah penularan omicron. Vaksinasi sebagai salah satu intervensi dalam menekan penyebaran Covid-19. “Oleh sebab itu saya meminta semua warga Jatim yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin segeralah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin,” imbuhnya. Di akhir, orang nomor satu di Jatim ini kembali meminta masyarakat untuk tidak mengendorkan protokol kesehatan, meskipun situasi di Jatim sudah melandai. “Sudara-saudara semuanya, jangan kendor menerapkan protokol kesehatan, bagaimanapun pandemi Covid-19 belum benar-benar usai. Kepada pemerintah daerah saya minta agar testing dan tracing kontak erat digencarkan lagi, ditingkatkan lagi,” pungkasnya. Untuk diketahui, kasus Covid-19 aktif di Jatim per 1 Januari 2022 ada 98 orang dari total 400.081. Yang meninggal 29.746 orang dan yang sembuh sebanyak 370.237. Dengan capaian vaksinasi dosis 1 sebanyak 78.59 persen dan dosis 2 sebanyak 56.98 persen. Sementara vaksin lansia tercapai 63,31 persen. (day/fer)

Sumber: