Dorong Pengusaha Investasi Pengembangan Terminal Purabaya

Dorong Pengusaha Investasi Pengembangan Terminal Purabaya

  Surabaya, memorandum.co.id - Pengusaha Jawa Timur didorong ikut investasi dalam proyek pengembangan Terminal Purabaya yang terletak di Desa Bungurasih Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Diperkirakan pengembangan untuk terminal yang dikelola pusat ini menelan dana sebesar Rp 350 miliar. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur  Adik Dwi Putranto mengungkapkan, proyek pengembangan Terminal Bungurasih adalah proyek vital. "Ketersediaan infrastruktur yang handal merupakan salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi," terang  Adik Dwi Putranto saat sosialisasi kepada para pengusaha tentang investasi skema kerjasama pengembangan Terminal Bungurasih, Rabu (8/12). Adik menyampaikan, melalui investasi skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) tentang proyek pengembangan Terminal Purabaya, Selasa (7/12) secara daring. Sebelumnya Kementerian Perhubungan RI sebagai penanggung jawab proyek kerja sama melakukan penjajakan minat pasar (market sounding) dalam rangka mempersiapkan proyek KPBU terminal tipe A untuk Terminal Purabaya di Sidoarjo Jawa Timur dan Terminal Betan Subing di Lampung dilaksanakan pada Jumat (10/12). Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Jatim, M Turino Junaedy mengungkapkan Terminal Purabaya merupakan terminal bis tipe besar yang sudah beroperasi dengan luas lahan sekitar 12 hektare. "Di dalamnya dapat dikembangkan menjadi proyek properti maupun bisnis lainnya yang menguntungkan," urai dia. Sementara Betan Subing adalah terminal satu-satunya di Indonesia yang berhimpitan dengan jalan tol. Memiliki luas tanah sekitar 5,5 hektare. Akan ditambah menjadi sekitar 9 hektare untuk dijadikan terminal dan bisnis properti atau lainnya yang dapat dikembangkan. “Kadin sebagai mitra pemerintah pusat maupun daerah berusaha dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” tandas Turino Junaedy. Ketua Umum Kadin Indonesia Arsyad Rasyid mengatakan, kesempatan yang sangat positif untuk dapat melakukan bisnis dengan skema yang menguntungkan sekaligus dapat membantu pemerintah. “Keberadaan terminal-terminal yang modern, juga sangat diperlukan sebagai pusat kewirausahaan atau UMKM. Diharapkan terminal-terminal ini bukan hanya sekadar terminal kendaraan, tapi juga tempat perkantoran, dan transaksi barang dan jasa, serta menarik menjadi tempat pertemuan banyak orang,” ujarnya. (day)

Sumber: