Waspadai Banjir Rob di Surabaya

Waspadai Banjir Rob di Surabaya

Surabaya, Memorandum.co.id - Waspadai banjir rob yang terjadi di awal Desember ini. Dari perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya bahwa pasang air laut maksimum itu terjadi pada 2-7 Desember ini. Ketinggian air sekitar 130 cm-150 cm dari permukaan laut itu terjadi di wilayah pesisir berkisar pukul 21.00-24.00. Adapun wilayah pesisir yang terancam banjir rob yaitu daerah pelabuhan Surabaya, pesisir Surabaya Timur, pesisir Surabaya Barat, pesisir Kalianget dan Pamekasan, dan pesisir Sidoarjo dan Pasuruan. Dikatakan Ady Hermanto, prakirawan BMKG Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya bahwa pada saat itu terjadi potensi kenaikan tinggi gelombang. Puncaknya nanti pada 2-7 Desember yang mencapai sampai 150 cm. "Karena memang bulan tersebut terjadi new moon. Memang fase bulannya pada saat itu fase maksimal," ujarnya, Kamis (2/12). Tambah Ady, untuk pesisir Surabaya sendiri ketika pasang maksimumnya mencapa 130 cm maka menyebabkan potensi banjir rob. "Kejadiannya malam, antara pukul 21.00-24.00 sekitar tiga jam," jelas Ady. Ady menambahkan, jika pada sat itu ditambah dengan hujan, otomatis banjir rob semakin tinggi. "Ketinggian air 150 cm dari permukaan laut, di daratan genangannya 10-30 cm. Air laut pasang bisa lebih dari tiga jam jika waktu itu diiringi hujan," tambahnya. Lanjutnya, untuk para petambak diharapkan untuk menambah tanggul agar ketika terjadi air rob tidak meluber. "Sayang sekali untuk hasil-hasil tambaknya. Kalau bisa tanggul ditinggikan agar air tidak meluber," bebernya. Kenapa banjir rob perlu diwaspadai, tambah Ady, bahwa banjir rob mengandung garam dan genangan air terkena kendaraan otomatis rawan berkarat dan korosi semakin tinggi. "Beda dengan banjir biasa, terkena hujan juga bisa berkarat tapi tidak terlalu signifikan dibandingkan banjir rob," jelasnya. Imbauan kepada nelayan, lanjut Ady, dengan menambahkan tambatan perahu dengan cara dikencangkan. "Ambil positif agar akibat banjir rob, perahu tidak terbawa arus air laut," pungkas Ady. (fer)

Sumber: