Warga Graha Family Kena Gendam Rp 1,9 M Saat Belanja di Pasar

Warga Graha Family Kena Gendam Rp 1,9 M Saat Belanja di Pasar

Surabaya, Memorandum.co.id - Satreskrim Polrestabes Surabaya menyelidiki kasus gendam di Pasar Modern Puncak Permai, Kamis (14/10/2021) lalu. Akibat kejadian itu, pelaku berhasil membawa kabur perhiasan senilai Rp 1,9 miliar milik korban,  LT, wanita yang tinggal Graha Family. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Mirzal Maulana mengatakan, hasil pemeriksaan awal terhadap dugaan penggendaman di Pasar Modern Puncak Permai, mobil milik pelaku ternyata memakai pelat nomor palsu. “Kami sudah melakukan penyelidikan. Tim Jatanras Polrestabes Surabaya sudah terjun. Jadi soal mobil yang dipakai pelaku bernopol B 1298 PIE, setelah kami cek ternyata memakai pelat nomor palsu,” ungkap Mirzal, Senin (18/10/2021). Polrestabes Surabaya mengecek pelat nomor itu lintas koordinasi dengan jajaran kepolisian di Jakarta. Pihak kepolisian di Jakarta, menurut Mirzal, menyatakan bahwa pelat nomor itu terdaftar untuk kendaraan Mobilio hitam dan ada di daerah Jakarta Pusat. Untuk memastikan dan mengungkap kasus ini, Mirzal mengaku akan memanggil dan memeriksa korban serta para saksi pada Selasa (19/10/2021), untuk menguatkan dugaan penipuan bermodus gendam atau hipnotis itu. “Tim sudah bekerja.Informasi yang ada sudah kami tindaklanjuti. Kami sedang melakukan pengejaran terhadap orang yang diduga tersangka. Tapi kami juga perlu melakukan pemeriksaan terhadap korban dan para saksi-saksi ini,” kata Mirzal. Informasi yang dihimpun, kasus dugaan gendam itu bermula pengakuan Veda, menantu LT, bahwa mertuanya itu digendam oleh seorang wanita yang baru dikenalnya di Pasar Modern Puncak Permai, Jalan Raya Darmo Permai. Ketika itu, LT didampingi seorang sopir dan seorang asisten rumah tangga (ART) pergi ke pasar. Dalam pertemuan itu, perempuan tersebut mengatakan, bahwa dirinya sudah diikuti hantu. Kemudian mengajak LT untuk bertemu Romo (pastur) agar hantunya diusir. Setelah itu, perempuan itu mengajak LT naik mobilnya dan diminta berpisah dengan ART yang naik mobil sendiri dengan sopir LT. Tapi bukannya pergi bertemu Romo, mobil itu malah pulang ke rumah LT yang ada di Graha Family. Saking percayanya, LT bahkan mengajak perempuan terduga pelaku gendam itu masuk ke dalam rumah. Bahkan masuk ke kamar LT. Pada saat itulah LT meminta ART mengambilkan kresek hitam, yang ternyata oleh perempuan terduga pelaku itu dipakai untuk membawa kotak perhiasan. Terduga pelaku itu mengajak LT pergi naik mobil si terduga pelaku dan meminta agar tidak mengajak ART dan sopirnya. Selang beberapa waktu, LT menelepon sopirnya dan meminta dijemput di dekat Restauran MOI beralamat di Jalan Yono Soewoyo. Saat sampai di rumah lagi, barulah saat itu LT sadar bahwa terduga pelaku gendam itu telah menguras semua perhiasan di dalam kotak perhiasan miliknya yang dia bawa dan sudah kosong. Kejadian itu, sempat direkam melalui HP. "Korban sudah lapor ke Polrestabes pada Jumat (15/10). Hingga kini anggota masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku" pungkas Mirzal. (rio/gus)

Sumber: