Penghargaan yang Layak untuk Konsistensi

Penghargaan yang Layak untuk Konsistensi

Konsistensi SKH Memorandum dalam menyajikan berita-berita kriminal tidak semata mengejar audiens. Ada unsur edukasi untuk memosisikan sebagai media massa yang jadi salah satu pilar negara demokrasi. Apresiasi ini diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI terpilih dari Jawa Timur La Nyalla M Mattalitti. “Saya pikir konsistensi Memorandum sebagai media yang memiliki kompetensi dan memilih positioning berita-berita keamanan dan ketertiban masyarakat sebagai sajian utama, sudah selayaknya Memorandum mendapat penghargaan tersebut,” terangnya. Masa depan dan tantangan untuk Memorandum masih panjang dan tentu sangat besar. Namun di sanalah letak kredibilitas sebuah media sekelas Memorandum. Ketua Kadin Jawa Timur tersebut urun saran agar Memorandum tetap berperan dalam masyarakat. “Tetap mempertahankan positioning tersebut. Sebab, di semua kota besar di dunia, selalu ada dan selalu dibutuhkan adanya yellow newspaper yang menyajikan informasi dan berita kriminalitas dan seputar kamtibmas tadi. Sebab, dari situ para ahli atau mereka yang concern dengan persoalan kamtibmas bisa mengukur indikator sebuah kota atau daerah,” sebutnya. Perubahan segmen juga bukan suatu hambatan asal bisa disikapi dengan tepat. Seperti pemilihan judul atau mengemas berita kriminal sebagai edukasi pada generasi milenial. Hal ini merujuk pada berita-berita kriminal yang disajikan di Memorandum, apakah bisa menjadi bacaan generasi milenial, generasi yang diprediksi jadi pasar selanjutnya media massa. “Hal ini tentu soal kemasan. Orang muda, atau kelompok milenial pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Namun taste mereka tentu berbeda dengan generasi old seperti saya. Di sini justru peran Memorandum bisa sangat penting. Yaitu memberi pembelajaran pada mereka untuk tidak mencoba-coba sesuatu yang buruk atau negatif. Seperti narkotika dan free lifestyle, yang pada akhirnya menjerumuskan pelaku pada persoalan hukum atau menjadi korban jiwa. Sehingga pemilihan judul dan kemasan berita menjadi penting,” tutup La Nyalla. (epe/sr)

Sumber: