Bupati Jember Gelontorkan Bantuan Rp 9 Miliar untuk Pertanian
Jember, Memorandum.co.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember berusaha memberikan perhatian khusus terhadap petani. Setelah Bupati Jember, Hendy Siswanto didampingi Dandim 0824/Jember melepas truck bantuan pupuk Non Subsidi dan benih padi dan jagung dilanjutkan kunjungan dan sapa Kelompok Tani (Poktan) Bina Tani di Dusun Krajan, Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari, Kamis (14/10/2021). Terlihat, ada sekitar 14 Armada Truck yang membawa distribusi pupuk non subsidi yang dilepas Bupati Jember Hendy Siswanto didampingi oleh Dandim 0824/ Jember Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin dan Wakapolres Kompol Kadek Ary Mahardika di depan Pendopo Wahyawibawagraha. Bupati Jember Hendy Siswanto menjelaskan, sekitar 60 hingga 70 persen masyarakat Kabupaten Jember profesinya sebagai petani. Oleh karena itu Pemerintah akan mendahulukan kebutuhan petani. “Supaya komoditas pertanian kita menjadi andalan dan mendapatkan harga sebaik-baiknya. Sehingga petani tidak rugi-rugi terus,” ujarnya. Oleh karena itu, Bupati Jember Hendy Siswanto akan menggelontorkan dana untuk penyediaan Pupuk Subsidi sebesar Rp 9 Miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Kami support petani kita senilai 9 miliar yang kita belanjakan untuk kesediaan pupuk,” ujar Bupati Hendy di sela-sela kunjungan ke Kelompok Tani (Poktan) Bina Tani di Dusun Krajan. Anggaran tersebut, kata Hendy, sebenarnya masih belum cukup. Sebab Pemerintah Daerah (Pemda) masih harus menghitung biaya semuanya. Mengingat kesediaan keuangan sangat terbatas. “Insyaallah tahun depan kita anggarkan lagi,” tambah Hendy. Sementara, Siswono, Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember mendukung rencana Pemkab Jember dalam penyediaan anggaran untuk pupuk pertanian, tetapi pengelolaannya harus tepat. “Ini ada dua pola pengelolaan, pertama dikelola kelompok tani langsung, kedua dikelola oleh Dinas,” terangnya. Politisi asal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu berharap, langkah Pemkab Jember itu dapat mengurangi ketergantungan petani dalam menggunakan pupuk urea untuk tanamannya. “Jadi, lebih pada pupuk NPK atau organik itu yang dioptimalkan. Sehingga ketergantungan terhadap pupuk Urea sedikit berkurang," tandas Siswono. (jun)
Sumber: