Meski Pandemi, Kodam Brawijaya Tak Patah Arang Kebut Pembangunan Insfrastruktur
Surabaya, memorandum.co.id - Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110 di Jatim tetap dilaksanakan di tengah suasana pandemi Covid-19. Program ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. TMMD yang digelar lima daerah di wilayah teritorial Kodam V/Brawijaya itu juga dinilai mampu meningkatkan roda perekonomian masyarakat. Selain melibatkan TNI, pelaksanaan program TMMD itu juga melibatkan personel Polri, Pemda, tokoh masyarakat hingga tokoh agama. Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Letkol Arm Kusdi Yuli Suhandra menjelaskan, TMMD tersebut digelar di lima daerah yang ada di Jawa Timur. Selain di Mojokerto, program yang ditujukan untuk meningkatkan perekonomian rakyat itu juga digelar di Kabupaten Blitar, Kediri, Pamekasan dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. “Dalam pelaksanaannya, TMMD ini mengutamakan semangat gotong-royong. Sehingga, pengerjaan pembangunan fisik bisa rampung sesuai batas waktu yang sudah ditentukan. Kegiatan itu berlangsung mulai tanggal 15 September sampai 14 Oktober,” kata Kusdi, Rabu (13/10/2021). Beberapa pengerjaan, menurutnya saat ini sedang dikebut oleh Satgas. Seperti pelaksanaan TMMD di Mojokerto, Satgas mulai memfokuskan diri untuk menyelesaikan beberapa pembangunan fisik, diantaranya pembangunan jaringan irigasi Sumber Lumpang, peningkatan jalan lingkungan Dusun Duyung-Dusun Bantal, dan rehabilitasi ruang kelas SDN Duyung, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kusdi mengungkapkan, terdapat hal terpenting selama pelaksanaan program TMMD, salah satunya ialah mengajarkan arti jati diri TNI, adalah Tentara rakyat. Kemanunggalan antara TNI dan rakyat di lokasi TMMD, menjadi titik fokus utama program tersebut. “Ketika menyelesaikan proses pembangunan, Satgas tidak sendiri. Ada juga masyarakat yang ikut berpartisipasi. Semua memiliki cita-cita yang sama, yaitu demi perkembangan Desa,” bebernya. Apresiasi pun, tak luput dari adanya pelaksanaan TMMD itu. Salah satunya, dari Asmuni (53). Warga Dusun Duyung itu mengungkapkan jika adanya beberapa pembangunan di Desanya itu, seakan membawa dampak positif bagi perkembangan Desanya. Betapa tidak, adanya pembangunan yang ada di Desa tempat ia dilahirkan tersebut, seakan membawa perkembangan tersendiri, khususnya pada bidang pertanian dan pendidikan. “Misal seperti adanya pembangunan irigasi, itu sangat diperlukan bagi petani disini pak. Terus, perbaikan ruangan kelas kan itu bisa memacu daya semangat belajar murid-murid di SDN itu,” cetusnya. Bukan hanya dari masyarakat saja, sebelumnya pada acara pembukaan TMMD, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati berujar jika perencanaan pelaksanaan TMMD, dilakukan secara bottom up atau melibatkan aspirasi semua lapisan bawah. Artinya, proses itu menyerap langsung aspirasi masyarakat dan melibatkan semua pihak terkait lainnya. Selain itu, dirinya juga merencanakan adanya percepatan vaksinasi. Bahkan, ia menginstruksikan pihak-pihak terkait untuk melakukan vaksinasi terhadap warga yang ada di lokasi TMMD Dusun Duyung. “Saya juga memohon pada Kades Duyung dan Camat Trawas agar bisa memanfaatkan momentum ini untuk pembangunan fisik dan non fisik,” pungkasnya.(gus)
Sumber: