Sakit Hati Pergoki Farida Boncengan Mesra
BANGKALAN - Pelaku yang menghabisi nyawa Seinul Arif (bukan Senol, red) dan Farida, pada Selasa (6/8) malam akhirnya terungkap. Di kejadian sadis yang menggemparkan warga Desa Binoh, tepatnya di Pasar Tonaan tersebut, anggota Satreskrim Polres Bangkalan berhasil menangkap seorang pelakunya. Butuh waktu 13 jam hingga petugas mampu menangkap Abdul Azis (19), yang membantai dua korban. Pelaku ternyata adik ipar Farida yang tinggal di Dusun Moragung, Desa Sanggra Agung, Kecamatan Socah. Pria ini mengakui telah mengeksekusi Seinul dan Farida dengan pisau penghabisan. Bahkan ada yang mengejutkan pengakuan dari Aziz. Bahwa seorang pelaku yang ikut terlibat dalam pembantaian itu adalah kakak kandungnya, Muzemmil (30), yang tak lain adalah suami Farida. Meski tugas Muzemmil hanya membonceng Azis, tapi dia juga menyetujui pembunuhan tersebut. Informasinya, antara Farida dan Muzemmil ternyata memang dalam proses cerai dan telah pisah ranjang. Hanya saja, Azis tidak terima tatkala melihat kakak iparnya berboncengan dengan Seinul. Karena Farida dianggap masih istri sah Muzemmil, maka timbul sakit hati hingga membantai kakak iparnya berikut Seinul, yang dianggap selingkuhan Farida. “Abdul Azis dan Muzemmil, memang kakak beradik. Tapi yang bertugas membantai kedua korban adalah Azis,” kata Kapolres Bangkalan AKBP Boby Pa’ludin Tambunan, Kamis (8/8). Dijelaskan Boby, anggotanya membekuk Abdul Azis saat bersembunyi di rumahnya di Dusun Moragung, Desa Sanggra Agung. Sayangnya, Muzemmil, berhasil meloloskan diri. “Untuk pelaku yang kabur masih terus diburu anggota di lapangan. Mudah-mudahan cepat tertangkap,” harap Boby. Lanjut Boby, Muzemmil ternyata juga terlibat berbagai kasus kriminal di luar Kabupaten Bangkalan. Selain diburu anggota Polres Bangkalan, pria ini juga menjadi target anggota Polrestabes Surabaya dan Polres Sidoarjo. Ditanya motif pembunuhan sadis itu. Boby menegaskan dipicu perasaan sakit hati. Terutama Azis, yang kerap melihat Farida berbocengan motor dengan Seinul, warga Desa Perreng, Kecamatan Burneh. Azis menduga Farida berselingkuh dengan pria lain. Padahal, proses perceraian Farida dengan Muzemmil, masih belum tuntas. Keduanya pun dianggap masih terikat hubungan suami istri. ”Karena melihat istri kakaknya sering bergoncengan dengan pria lain membuat Azis marah dan sakit hati,” imbuh Boby. Boby menambahkan, sebelum kejadian atau sekitar pukul 16.30, Abdul Azis sempat datang ke rumah Farida di Desa Pandan Lanjang, Kecamatan Arosbaya. Tujuannya untuk menjenguk anak Muzemmil, hasil perkawinannya dengan Farida. Selepas Magrib, Azis beranjak pulang. Tapi di tengah perjalanan, sekitar pukul 19.00, dia melihat Farida berbocengan dengan Seinul Arif mengendarai Kawazaki Ninja. ”Saya lihat keduanya sangat mepet (rapat, red) sekali ketika berbocengan. Inilah yang membuat saya emosi dan sakit hati,” kata Abdul Azis, ketika menjawan pertanyaan kapolresl. Karena tak mampu menahan emosinya, Azis yang biasa membawa sajam jenis pisau penghabisan, lalu mengajak Muzemmil untuk melakukan pengejaran. Sekitar pukul 19.30, Farida dan Seinul Arif tersusul dan dicegat ketika sedang melintas di jalan raya Desa Binoh. Tanpa banyak komentar, Azis yang dibonceng Muzemmil mengendarai Vario, segera turun menghampiri Seinul Arif dan Farida dengan pisau penghabisan yang terhunus. Seinul sempat melompat dari motornya karena ketakutan. Korban berupaya kabur menuju ke Pasar Tona’an. Sialnya, Azis tidak membiarkan dan mengejarnya hingga berhasil membantai Seinul hingga tewas. Amarah Azis tidak berhenti sampai di situ. Dia juga mengejar Farida yang berupaya kabur ke tegalan. Sama seperti Seinul, wanita ini juga tewas dibantai oleh adik iparnya sendiri. Ditanya kapolres apakah pembunuhan itu dilakukan seorang diri atau berdua dengan Muzemmil, Azis mengaku dilakukan seorang diri. Saat kejadian, Muzemmil menunggu di atas Vario. Tersangka juga menerangkan aksi brutalnya tidak direncanakan. “Saya melakukannya spontan karena sakit hati melihat Farida berboncengan dengan Seinul,” ujar tersangka. Ada kabar yang mengatakan pembunuh yang melakukan pembantaian itu lebih dari dua orang, dan Muzemmil masih meringkuk di tahanan karena tersangkut kejahatan, Boby akan mengeceknya dan menunggu hasil pengembangan dari anggotanya. “Untuk sementara pengakuan Abdul Azis ke penyidik yang seperti apa yang saya sampaikan tadi, ” Pungkas Boby didampingi Kasatreskrim AKP David Manurung. (ras/nov)
Sumber: