Protes Rumah Sehat, Camat dan Kapolsek Simokerto Turun Edukasi Warga Gembong Sekolahan
Surabaya, memorandum.co.id - Warga RW 3 dan RW 4 Gembong Sekolahan berkumpul kembali. Bukan untuk aksi protes jilid kedua, melainkan memenuhi undangan sosialisasi dari Lurah Kapasan Mochamad Adhari. Seperti yang diketahui, warga Gembong Sekolahan menolak pembentukan rumah sehat. Mereka sempat menggelar aksi di depan SDN Kapasan III, Selasa (3/8). Warga minta rumah sehat di wilayahnya ditinjau ulang. Berawal dari itu, sosialisasi rumah sehat kemudian diadakan di Aula Kecamatan Simokerto, Rabu (4/8). Camat Simokerto Nono Indriyatno hadir memberikan edukasi. "Rumah Sehat ini hanya untuk warga yang tidak sakit. Jadi dipakai untuk pasien Covid-19 yang OTG (orang tanpa gejala, red). Sedangkan yang sakit parah akan dibawa ke rumah sakit," kata Nono kepada warga yang hadir. Sehingga dia meminta warga tidak perlu khawatir. Sebab lokasi rumah sehat juga akan distrerilisasi setiap saat dan dijaga ketat. "Rumah sehat dibuat untuk antisipasi. Menjaga keselamatan daripada warga di Kelurahan Kapasan termasuk warga Gembong Sekolahan itu sendiri," tuturnya. Sedangkan Kapolsek Simokerto Kompol Wisnu Setiawan Kuncoro mengatakan, terobosan rumah sehat seharusnya diapresiasi. Dia menilai, upaya rumah sehat sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap warganya. "Rumah sehat ini bagus menurut saya. Rumah sehat ini untuk menghindari klaster keluarga dan menurunkan angka kematian Covid-19. Sehingga warga yang kesulitan isoman di rumah, bisa ditangani di rumah sehat dan tidak sampai menularkan virus ke anggota keluarga yang lain," papar Wisnu. Sosialisasi Rumah Sehat ini turut mengundang Puskesmas Tambakrejo untuk memberikan penjelasan terkait manfaat Rumah Sehat. (mg3)
Sumber: