Kebakaran Jalan Margorukun Gang Lebar, Tim Labfor Ambil Sample Kabel Listrik

Kebakaran Jalan Margorukun Gang Lebar, Tim Labfor Ambil Sample Kabel Listrik

SURABAYA - Tim Labfor Mabes Polri cabang Surabaya dan Polsek Bubutan mengolah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di Jalan Margorukun Gang Lebar, Jumat (12/7). Petugas Labfor mengambil sample kabel listrik di rumah Tumino, salah satu pemilik rumah yang ludes dilalap api. Menurut Kanitreskrim Polsek Bubutan Ipda Purwanto, informasi awal titik api berasal dari rumah penjual pangsit . Sedangkan pengambilan sample kabel listrik sebagai bahan penyelidikan untuk mengetahui apakah sumber api berasal dari korsleting listrik atau karena kompor ngebros. "Jadi belum diketahui sumber api dan masih dalam penyelidikan tim labfor . Petugas mengolah TKP dan mengambil sample kabel listrik di rumah Tumino karena titik awal sumber api berasal situ," jelas Purwanto. Pantauan Memorandum di kampung ilmu hingga kini dihuni 10 Kepala Keluarga (KK) atau 42 jiwa, sedangkan 7 KK atau 22 jiwa memilih tinggal di rumah saudara. Sedangkan jumlah rumah warga yang ludes terbakar bertambah menjadi 21 rumah, yang berlokasi di RT 02, RT 05, RT 09, RW II Margorukun Gang Lebar. Terpisah para pengungsi terlihat masih shock atas musibah kebakaran tersebut. Mereka di tempatkan di sebuah gedung di lantai II, beralaskan kasur lipat yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya. Kondisi seperti ini akan berlangsung hingga tujuh hari sembari menanti keputusan dari pemkot tentang langkah apa yang harus dilakukan pengungsi selanjutnya. Keadaan ini dirasakan oleh Tumino, salah satu warga yang rumahnya ludes terbakar . Bahkan, informasi awal bahwa titik api berasal dari rumahnya dengan tegas dibantah oleh pria paruh baya, yang sehari-hari berjualan pangsit. "Kalau kebakaran akibat dari kompor rombong pangsit, pasti saya mati duluan," tegas Tumino. Tumino mengungkapkan, saat kejadian sedang tidak berjualan pangsit atau pun memasak di rumah karena akan pergi mengantarkan daftar ulang anak keempatnya yang duduk di bangku SMK. Pagi sebelum kejadian, ia dalam posisi tidur di rumah. Sedangkan istrinya berada di luar bersama ibu-ibu di depan. Kemudian ia terbangun setelah merasakan panas di seluruh ruangan dan melihat bagian atap plafon berjatuhan. Mengetahui kebakaran, kemudian Tumino langsung menyelamatkan ibunya (Samini) yang sedang terbaring di tempat tidur karena sakit. "Saya keluar melihat  api sudah besar dan membakar rumah warga lainnya," beber Tumino. (rio/tyo)  

Sumber: