Pengedar Sabu Wonorejo Ditembak

Pengedar Sabu Wonorejo Ditembak

SURABAYA - Upaya Tegar Anindita (28), melawan dan berusaha kabur dari petugas yang akan meringkusnya malah berbuah petaka. Pria yang tinggal di rumah di Jalan Wonorejo II itu terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas yang bersarang di betis kirinya. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai ojek online itu merupakan seorang pengedar sabu. Tersangka diringkus anggota Unit II Satreskoba Polrestabes Surabaya pada Jumat (5/7). Itu setelah petugas mendapat informasi dari masyarakat yang menyebut, jika Tegar kerap memanfaatkan pekerjaannya untuk mengedarkan sabu. Berbekal laporan itu, unit pimpinan Iptu Danang itu langsung melakukan penyelidikan di sekitar rumah tersangka. Bahkan, seorang anggota sejak pagi telah mengintai di sekitar rumah Tegar. Saat mengetahui tersangka ini masuk rumah, sejumlah petugas merangsek masuk dan meringkusnya. "Saat kami amankan, dia berkelit dan marah lalu menyerang anggota. Bahkan, Tegar berusaha mendorong untuk kabur," kata Kasatreskoba Polrestabes Surabaya Kompol Memo Ardian. Khawatir kehilangan jejak pria ini, petugas akhirnya melumpuhkan upaya Tegar dengan menembak betis kirinya. Dari tangan tersangka, petugas menyita barang bukti tiga poket sabu dengan berat masing-masing 1,26 gram, 1,02 gram dan 0,34 gram. Barang tersebut oleh tersangka disembunyikan dalam kertas yang dikemas di dalam bungkus rokok. Selain sabu, petugas juga menyita seperangkat alat isap yang diduga usai digunakan untuk mengonsumsi sabu. "Masih ada sisa sabu di pipet kaca," imbuh Memo. Selanjutnya, Tegar bersama barang buktinya dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut. Di hadapan penyidik, tersangka mengaku nekat mengedarkan sabu karena terlilit biaya hidup. Apalagi penghasilan dari ojek online yang digelutinya kerap sepi orderan, dan hanya cukup untuk mengisi bahan bakar dan beli rokok. Keluhan Tegar tersebut ternyata membuat seorang temannya iba. Tersangka akhirnya ditawari untuk membantu menjualkan narkoba dengan sistim komisi. Seseorang yang kini masih diburu polisi itu, juga mempersilahkan Tegar memakai barang haramnya tanpa membayar. "Dari situ saya lalu menekuni hingga tertangkap," ujar Tegar. (fdn/nov)

Sumber: