Terprovokasi Teriakan Maling, Picu Pengeroyokan Mahasiswa hingga Tewas

Terprovokasi Teriakan Maling, Picu Pengeroyokan Mahasiswa hingga Tewas

Surabaya, memorandum.co.id - Polisi sampai saat ini belum menetapkan tersangka kasus pengeroyokan Zainal Fatah (25), pemuda Jalan Kalimas Baru 2 Gang Buntu. Menurut sejumlah saksi, diduga saat kejadian ada salah satu kelompok lawan meneriaki korban sebagai maling sehingga memicu pengeroyokan terhadap mahasiswa semester 4 Stikosa AWS itu. Diduga salah satu provokator pengeroyokan dan yang berteriak maling biasa dipanggil Gendon sempat membuat laporan palsu di Polres Pelabuhan Tanjung Perak seusai mengeroyok Zainal. Bambang Suwito (53), paman korban mengatakan, berdasarkan informasi yang dia himpun, laporan tersebut ditolak lantaran tak ada bukti fisik yang mengindikasikan luka di tubuh pelapor akibat pengeroyokan. "Gendon sekitar pukul 03.30 langsung berangkat ke Polres Perak, bikin laporan dengan alasan dia dipukul saat kejadian itu. Berhubung tidak ada bukti yang mengindikasikan dikeroyok, akhirnya disuruh balik," paparnya. Untuk diketahui, Gendon merupakan pemuda yang saat itu diduga menjadi provokator dengan memukul sambil berteriak maling. Sehingga lontaran itu, mengundang amarah warga. Untuk diketahui kasus ini telah berjalan hingga seminggu lebih. Namun, sampai saat ini polisi belum juga menetapkan tersangka terhadap pelaku pengeroyokan yang menyebabkan korbannya tewas setelah 5 hari menjalani rawat inap di RS Al Irsyad. Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu M Gananta saat dikonfirmasi mengatakan masih dalam penyelidikan. "Kita masih lidik. Kita kumpulkan alat bukti," paparnya. Diberitakan sebelumnya, Zainal Fatah dikeroyok kelompok Al-Amin, akhirnya tewas akibat organ dalamnya mengalami luka parah. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat (23/4/2021) siang di RS Al Irsyad, korban mengeluh sakit perut hebat dan kejang-kejang. (alf/fer)

Sumber: