Perempuan Jakarta Dijadikan Sapi Perahan Lelaki Hilang (2)

Perempuan Jakarta Dijadikan Sapi Perahan Lelaki Hilang (2)

Dikenal Dekat Pejabat, Selalu Memenangkan Lelang Proyek

Entah kapan mengambilnya, di tangan Koko ada beberapa berkas kepemilikan aset-aset kekayaan dan surat-surat berharga. Padahal, semua itu disimpan rapi di dalam brankas yang tempatnya hanya diketahui oleh Nia. Nia menyerah. Dia bertekuk lutut di bawah tekanan sang suami. Namun setelah sadar bahwa kehidupan seperti itu bisa berlangsung selamanya bila dirinya tidak berjuang mengubahnya, Nia mencoba bangkit. Nia lantas meruntut perkenalannya dengan Koko. “Nia diperkenalkan istri teman almarhum suaminya (sebut saja Kiki, red). Koko dipuji-puji sebagai lelaki jujur teman suaminya dan almarhum suami Nia.” Nia yang selama ini tidak pernah dekat dengan teman-teman suaminya percaya saja. Apalagi, saat diperkenalkan dirinya saat itu, Koko berhasil meyakinkan Nia sebagai lelaki agamis. Paling tidak, itu terlihat dari pakaiannya yang tidak pernah berganti dari jenis pakaian koko. Semua pakaiannya bernuansa Islami. Peci bundar putih juga tidak pernah tanggal dari kepalanya. “Yang paling berkesan bagi Nia, Koko selalu menundukkan wajah. Tidak pernah mengangkatnya ketika berhadapan dengannya. Pandangannya selalu terjaga, begitu kesan Nia,” kata Ikin. Setelah tahu kenyataannya sekarang, Nia berubah pikiran. Dia ingin mencari tahu kebenaran tentang siapa Koko. Pertama yang “ditabrak” tentu saja Kiki. Suatu saat Nia menemui Kiki di rumahnya. “Koko itu teman dekat almarhum suamimu dan suamiku,” aku Kiki, yang lantas menambahkan bahwa mereka bertiga sering berkongsi bila mendapatkan proyek dari pemerintah. Koko malah dikatakan lebih lincah ketimbang suami Nia dan suami Kiki. Tidak hanya menangani satu-dua proyek, Koko memiliki pekerjaan lain yang semua menghasilkan uang besar. Kata Kiki, Koko dikenal sebagai raja proyek. Hampir semua proyek pemerintah selalu direbut Koko. Selain modal besar dan jaminan sukses, Koko dikenal dekat dengan orang-orang pemerintah. Pejabat mulai tingkat daerah hingga pusat dia kenal. Mendengar penjelasan Kiki, dia tidak langsung percaya. Sebab, semua perkataan kini sangat jauh berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya. Nia kemudian mengkrosceck ke teman suaminya yang lain. Kecurigaan Nia mendekati kebenaran. Tenyata dari sekitar lima teman almarhum suami yang didatangi, empat di antaranya mengaku tidak kenal Koko. Cuma satu yang mengaku kenal, itu pun disertai kesangsian; benarkah Koko yang dimaksud adalah Koko yang sama? Mengapa demikian? “Soalnya Koko yang saya kenal itu bajingan. Penipu. Korban dia wanita-wanita kaya. Mereka dinikahi, dikeruk, kalau sudah ludes ditinggal begitu saja. Statusnya digantung,” kata orang itut, sebut saja Ipul. (jos/bersambung)   Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasih  

Sumber: