Ketua IDI Gresik: Pemotongan tersebut untuk Memperluas Penerima Insentif
Gresik, memorandum. co. id - Per 1 Februari lalu, Menkeu Sri Mulyani menandatangani pemotongan insentif bagi nakes (tenaga kesehatan). Pemotongan tersebut mendapat respon beragam dari berbagai pihak. Dari yang setuju hingga yang tidak sepakat. Termasuk salah-satunya ketua IDI (ikatan dokter Indonesia), dr Umar Nur Rachman, Sp.PD. dr. Umar sendiri tidak mempermasalahkan pemotongan insentif tersebut, pasalnya sepengetahuannya pemotongan tersebut bertujuan untuk menambah daftar nakes penerima insentif. "Tidak apa-apa, karena setahu saya pemotongan tersebut bertujuan untuk memperluas penerima insentif. selama ini kan hanya nakes yang berinteraksi langsung dengan pasien covid-19 yang mendapat insentif. Nantinya akan diperluas, " ujarnya. Menurut dr Umar perluasan tersebut dinilai baik. Karena nakes yang tidak berpraktik langsung di lingkungan isolasi pasien covid dan juga punya potensi terpapar Covid-19. " Selama ini justru banyak tenaga medis di luar dari penanganan covid yang juga terpapar, karena mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat, " terangnya, Kamis (4/1/2021). Sementara sejauh ini terkait penyebaran virus Covid-19, Plt Bupati Gresik, Moh. Qosim menekankan pelaksanaan PPKM sangat efektif dalam menekan laju persebaran Covid-19. Jika dilihat berdasarkan data satgas Covid-19, kurva persebaran virus tersebut memang cenderung landai. Namun menurut dr Umar, ketua IDI Gresik yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit dalam itu mengatakan data tersebut tidak bisa dijadikan panduan satu-satunya. Dari keterangannya, diketahui kamar isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit Gresik, baik swasta maupun plat merah saat ini sedang penuh. Ia juga kembali mengingatkan pentingnya 3 M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). Selain itu, ia juga berpesan kepada para pemuda-pemudi di Gresik untuk lebih taat pada prokes. Karena meski kekebalan tubuh anak muda lebih kuat ketimbang orang tua, mereka berpotensi besar menularkan virus ke orang tersayang di rumah. Seperti ayah, ibu, nenek dan kakek. Mereka yang berada di usia lanjut terlebih jiga memiliki komorbid (penyakit bawaan) cenderung memiliki dampak lebih parah. Berdasarkan data Satgas Covid -19 Gresik, per Rabu (3/2/2021) kemarin kasus positif di Gresik mencapai 4.844 kasus, sementara pasien sembuh 4.208 orang. Sedangkan kasus kematian sebanyak 323 orang dan 313 tengah melakukan isolasi.(han/har/udi)
Sumber: