Selingkuh, Dokter Kandungan Digerebek di Hotel

Selingkuh, Dokter Kandungan Digerebek di Hotel

SURABAYA - Rumah tangga pasangan suami istri (pasutri) NOV dan JOS harus berakhir di kantor polisi. NOV yang berprofesi dokter itu dilaporkan JOS yang juga sebagai dokter, ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya. Dalam laporan tersebut, NOV dipergoki berselingkuh dengan seorang pria di sebuah hotel di wilayah Surabaya Timur. Penetapan tersangka dilakukan, setelah NOV digerebek anggota Unit PPA di salah satu hotel di Kawasan Jalan Dharmahusada pada Minggu (26/5). JOS mendapat informasi bahwa istrinya sedang berduaan dengan pria lain di sebuah hotel. ”Siang kami mendapat laporan, malamnya dilakukan penggerebekan bersama anggota,” kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni. Dari penggrebekan itu, ada sejumlah barang bukti yang diamankan petugas. Di antaranya, sprei dari kamar hotel, rekaman CCTV dan billing hotel. Saat diamankan NOV bersama DIB, pria yang ikut digerebek di dalam kamar hotel lalu digiring ke mapolrestabes untuk dimintai keterangannya. Lebih lanjut, Ruth mengatakan, DIB yang diketahui sebagai dokter itu juga ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat pasal 284 KUHP tentang Perzinahan. Ancaman hukumannya sembilan bulan penjara. ”Tidak dilakukan penahanan, keduanya diperbolehkan pulang. Sebab itu wewenang penyidik,” imbuh Ruth. Mantan Panit Reskrim Polsek Wonokromo itu juga menyebut, kasus tersebut memang cukup pelik. Sebab, itu menyangkut urusan privasi rumah tangga seseorang. Kendati demikian, laporan yang masuk harus tetap ditindaklanjuti. Selain itu, unsur pidana dalam perkara tersebut sudah dipenuhi. Karena itu, penyidik tidak memiliki alasan menghentikan proses hukum yang sedang berjalan. Kecuali, pihak korban atau pelapor mau mencabut laporannya. Terpisah, JOS yang berstatus korban sekaligus pelapor mengaku masalahnya dengan sang istri sudah berlangsung sejak setahun belakangan. Hanya saja, belum ada kecurigan bahwa ada orang ketiga di dalam rumah tangganya. Firasatnya mulai muncul ketika NOV yang merupakan dokter spesialis kandungan menjalani wajib kerja dokter spesialis (WKDS) di Watukosek, Mojokerto pada Juli 2018. Saat itu, JOS masih tinggal di Jakarta. ”Jadi, kami pun jarang ketemu. Hubungan semakin renggang semenjak itu,” ujar JOS ditemui di ruang Unit PPA. Lanjut JOS pada Oktober 2018, ia berencana merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke-9. Tapi, sikap NOV tidak seperti biasa. Secara terus terang, istrinya juga menyatakan bahwa ia sudah tidak sayang lagi. Alasannya JOS yang baru lulus pendidikan dokter spesialis ortopedi itu, dinilai tidak adil karena memilih tinggal di Jakarta. Pada Desember 2018, JOS mengaku masih sempat merayakan Natal dan Tahun Baru bersama. Puncaknya pada pertengahan Januari, JOS berkunjung ke rumah dinas NOV di Watukosek. ”Saat itu saya ditolak ketika akan mengajak istri berhubungan badan,” terang dia. JOS akhirnya mulai curiga dengan istrinya. Dia menuduh NOV sudah punya hubungan dengan pria idaman lain (PIL). Tapi tuduhan itu justru disambut NOV dengan caci maki. Sebab, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa NOV punya PIL. Tepat pada 29 Februari, NOV melayangkan gugatan cerai ke catatan sipil di Jakarta. Permintaan rujuk dari JOS tidak digubris. Hingga akhirnya, JOS dihubungi oleh istri DIB, PIL yang menjalin hubungan dengan NOV. ”Dari istri selingkuhan NOV, saya punya bukti berupa foto yang menunjukkan kemesraan mereka,” jelas dia. Sembari menunggu gugatan cerai berjalan, JOS mencoba membuntuti jejak istrinya. Baru pada Jumat (24/5), JOS mengaku mendapati NOV check in di salah satu hotel di Kawasan Jalan Dharmawangsa. ”Hari pertama masuk sendiri. Baru pada hari ketiga (Minggu, red), ada orang lain (DIB, red) yang ikut masuk,” ungkap JOS. Karena sudah yakin bahwa istrinya sudah membawa PIL, selanjutnya JOS mendatangi Mapolrestabes Surabaya untuk membuat laporan. Dari informasi yang didapat, polisi akhirnya menindaklanjuti hingga melakukan penggerebekan di hotel yang dimaksud pada malam. ”Ini sebagai bentuk pelajaran. Saya selalu menjaga kesetiaan. Tapi, yang saya dapat justru seperti ini,” pungkas dokter ini. (fdn/nov)  

Sumber: