Dipenuhi Sampah dan Tanaman Liar, Selokan Medokan Asri Timur Mengundang Banjir
Surabaya, memorandum.co.id - Di Medokan Asri Timur, kondisi selokan dipenuhi oleh sampah plastik dan tanaman liar yang hinggap memberikan kesan berantakan.
"Tidak seperti namanya, di sini jauh dari kata asri alias gersang. Meskipun begitu kondisi selokan dan pembatas jalan yang sekarang ini jauh lebih baik daripada dulu, tapi kalau dibandingkan sama yang di Jalan Raya UPN (Rungkut Madya, red) ya jauh, di sini tidak terawat," ujar Kevin, warga Medokan Asri Timur VI, Senin (01/02/2021).
Kondisi memprihatinkan itu tepatnya berada di Jalan Rungkut Asri Timur XVIII hingga Jalan Medokan Asri Timur XI yang diapit oleh dua ruas jalan, yaitu akses keluar menuju Rungkut Madya dan akses masuk menuju Penjaringan Asri.
Di samping tidak terawat, kondisi selokan yang dipenuhi sampah plastik dan tanaman liar membuat aliran air jadi terhambat. Tak ayal, jika turun hujan kawasan tersebut cepat tergenang.
"Kalau hujan deras di sini cepat banjir, jalan banyak yang tergenang, paling parah yang ada di perempatan jembatan Penjaringan Asri," ungkap sekuriti Medokan Asri Timur yang bernama Sutrisna.
Diakui oleh Sutrisna yang sudah mengamankan wilayah Medokan Asri Timur setahun ini, petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau terbilang ada dan tidak ada.
"Setahu saya dulu ada petugas kebersihannya, tapi belakang tidak terlihat, makanya jadi tidak terawat, karena kalau pembatas jalan dan selokan ini dulu ada yang ngurus dari dinas terkait bukan wewenangnya perumahan," beber warga yang bermukim di sekitar Rungkut.
Menanggapi hal itu, Camat Rungkut Yanu Mardianto saat dikonfirmasi memorandum.co.id melalui pesan Whatsapp hanya sebatas dibaca tanpa memberikan balasan.
Sementara itu, Plt Kepala DKRTH Kota Surabaya Anna Fajriatin berharap agar penduduk sekitar dapat berperan aktif menjaga lingkungan.
"Apa tidak bisa warga seputar situ tergerak untuk kerja bakti membersihkan. Nanti saya juga akan koordinasi dengan camat dan lurahnya untuk ikut jaga lingkungan," pungkas Anna. (mg3/fer/udi)
Sumber: