Tujuh Tahun, Ploso Baru Jadi Langganan Banjir
Surabaya, memorandum.co.id - Sudah bukan hal aneh lagi di Jalan Ploso Baru, setiap hujan deras selalu banjir. Warga pun sudah menganggapnya seperti biasa, bahkan hingga bertahun-tahun. Seperti yang dikatakan Abed, warga Jalan Ploso Timur ini. Sudah sekitar tujuh tahunan, sepanjang Jalan Ploso Baru selalu menjadi langganan banjir setiap kondisi hujan deras. “Kalau saya menduga ada endapan di selokan, karena air tidak lancar,” jelasnya, Rabu (13/1). Tambahnya, padahal di sepanjang Jalan Ploso Baru ini sudah sering dibersihkan oleh pemkot. “Padahal sering dibersihkan, tapi masih saja banjir. Namun, itu tidak lama karena cepat surut,” ujarnya. Lanjut Abed, untuk selokan sendiri kondisinya sudah bagus dan ukurannya besar. Namun, itu hanya ada di salah satu sisi saja. “Kalau ke arah Jalan Bronggalan, bisa dilihat sebelah kiri. Nyaris tidak kelihatan selokannya, kalaupun ada meski tidak hujan air rata dengan selokan. apalagi kalau hujan,” pungkas Abed. Sementara itu Suloso (69), warga Jalan Cancer, menambahkan bahwa kalau banjir hanya saat hujan deras. “Sudah lama tidak banjir. Tapi kalau banjir, cepat surut karena selokannya sudah bagus,” ujar pria yang juga satpam di Jalan Ploso Timur IV ini. Sedangkan Khoiro (12), warga Jalan Bronggalan Sawah IV ini membenarkan kalau hujan di sini (Jalan Ploso Baru, red) selalu banjir. “Surutnya juga lama, apalagi kalau deras,” singkat Khoiro bersama teman-temannya yang bermain air ini. Sementara itu, Kabid Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya Eko Juli Prasetya, mengatakan pihaknya akan mengecek ke lokasi. “Terima kasih informasinya. Akan saya tindak lanjuti,” tegas Eko. Banjir juga terjadi di kawasan Jalan Raya Margorejo dengan ketinggian kurang lebih 40 cm. Banyak motor yang putar balik menghindari bajir karena takut mogok. Tapi bagi motor yang nekat menerabas banjir itu, akhirnya mogok. “Saya kira tidak seberapa dalam genangan airnya, ternyata cukup dalam menyebabkan motor saya mogok,” ujar Eldo Pratikta. Tidak ayal, karena banyak motor yang memilih putar balik mengakibatkan kemacetan. “Saya terpaksa putar balik karena takut motor mogok. Sebelumnya pernah nekat tapi akhirnya mogok,” ujar Dandy. (fer/mg-4)
Sumber: