Ketua DPD SPSI Jatim Kritisi Langkah Pemerintah Berlakukan PSBB Jawa-Bali
Surabaya, memorandum.co.id - Diberlakukannya PSBB di Jawa dan Bali mencuatkan pernyataan ketidaksetujuan dari Ketua DPD SPSI Jatim Ahmad Fauzi. Sebab bila jadi diterapkan mulai 11 Januari mendatang, PSBB hanya akan menekan kondisi ekonomi buruh yang perlahan tengah bangkit. “Saya menyampaikan ketidaksetujuan atas diberlakukannya PSBB ini. Padahal dua bulan terakhir kondisi ekonomi sudah mulai membaik, janganlah PSBB lagi,” keluh Fauzi, Kamis (7/1/2021). Menurutnya, bila PSBB jadi diberlakukan selama 14 hari tersebut, tidak hanya buruh yang kelabakan namun juga elemen masyarakat lain akan goyang. "Banyak dari mereka nantinya akan kelaparan, selama ini pendapatan mereka hanya mengandalkan dari tempatnya bekerja, kantong-kantong mereka akan buntu," katanya. Kemudian jika PSBB tetap diterapkan, Fauzi berharap Pemerintah Jatim mau untuk hadir di tengah-tengah kaum buruh dan pekerja. “Jangan hanya mengeluarkan peraturan PSBB harus begini, tapi kali ini harus ada tangan kuat pemerintah memberikan pengertian kepada dunia usaha dan pekerja, juga hadir membawa logistik agar tetap dapat bernafas dalam rumahnya, dalam kontrakannya, dalam kos-kosannya, minimal perutnya terisi," jelasnya. Fauzi turut menyoroti PSBB yang menurutnya hanya tampak di ruas jalan besar saja, sedangkan masih banyak yang berkerumun di jalan dan gang-gang kecil. ” Itu artinya PSBB masih ala kadarnya,” tegasnya. Terakhir, Fauzi meminta agar PSBB kali ini dipikirkan matang-matang. Bila perlu hadirkan kebijakan yang ekstrem dan fundamental seperti bantuan logistik dan aturan yang tak mencekik. (mg-3/fer)
Sumber: