Sudah 3 Kali Ganti Camat, Plengsengan Rungkut Mapan Tidak Tersentuh
Surabaya, Memorandum.co.id - Plengsengan di Sungai Kebonagung hampir merata ambrol. Dari mulai di Rungkut Mapan Timur RW IX hingga Rungkut Mapan Tengah RW VII, Gunung Anyar, banyak yang sudah kelihatan amburadul. Bahkan, di Rungkut Mapan Timur RW IX, meski sudah tiga kali ganti camat namun tidak ada perhatian sama sekali. Seperti yang dikatakan Ketua RW IX Pujiono, ini sudah dilaporkan ke pemkot tapi hingga saat ini belum ada perbaikan. “Sampai ganti tiga camat, tapi cuma dilihat saja,” ujarnya saat ditemui Memorandum, Senin (4/1). Tambah Pujiono, minggu lalu sudah ada pertemuan dengan beberapa RW dan camat untuk membahas permasalahan di wilayahnya. “Plengsengan itu juga menjadi salah satu yang dibahas. Semoga dengan pertemuan kemarin, camat bisa menyampaikannya ke pemkot,” pungkas Pujiono. Hal sama juga diungkapkan Mujiono, satpam di Rungkut Mapan Timur RW IX. Untuk kerusakan plengsengan ini sendiri sudah lama. “Sekitar lima tahunan ke atas tapi belum ada perbaikan,” ujarnya. Bahkan, karena kondisi plengsengan yang membahayakan pos satpam, maka pos dipindahkan ke tengah. “Pos yang lama ini sudah tidak dipakai. Kamar mandinya sudah dibongkar, karena memang kalau tetap ditempati sangat berbahaya dengan kondisi plengsengan ambrol,” jelasnya. Disinggung soal penyebab plengsengan ambrol, Mujiono memperkirakan kemungkinan tergerus air terus menerus. “Soalnya waktu dikeruk tidak ada masalah,” pungkas Mujiono. Sebelumnya, Nurcholis (57), satpam di Rungkut Mapan Tengah RW VII juga mengatakan hal yang sama. Kemungkinan plengsengan tidak kuat menahan arus sungai di Kebonagung ini. “Sementara untuk menahan plengsengan yang rusak dengan anyaman bambu dan kayu,” ujar Nurcholis. Bahkan, pagar pos satpam sempat ditahan dengan kawat agar tidak ambrol ke sungai. “Pagarnya kami tahan dengan kawat, tapi tetapi tetap kondisinya miring,” pungkas Nurcholis. Sementara itu, Kabid Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya Eko Juli Prasetya mengatakan, bahwa perbaikan itu akan dilakukan dengan skala prioritas. “Kita akan mengakomodir semua, kerusakan-kerusakan itu memang tupoksi dari kita. Tapi disesuaikan dengan anggaran yang ada di pemkot,” jelasnya. Lanjut Eko, bahwa pihaknya melakukan dengan skala prioritas. “Perintah terkait sama dengan pekerjaan fisik itu, tidak hanya bersumber dari dinas PU saja. Kita ada top down, teman-teman di satuan tiga Bappeko, yang sesuai dengan RPJM dan RPJMD. Dan ada yang urgensi di lapangan,” tambah Eko. Tambah Eko, akan akan segera diperbaiki dengan satgas namun volume tidak terlalu banyak. “Kita tangani yang prioritas,” pungkas Eko. (fer)
Sumber: