Penjahat Putat Gede Dijebol Peluru

Penjahat Putat Gede Dijebol Peluru

SURABAYA - Anggota Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan satu dari dua jambret yang beraksi di empat TKP. Dia adalah Wahyu Dimas Putra Bagus (25), warga Jalan Putat Gede Timur IV, yang terpaksa ditembak betis kirinya akibat melawan saat disergap. Korbannya yakni Ivan Oky dan Aprilia Wulansari. Pasangan suami istri (pasutri) itu dijambret di Jalan Raya Sukomanunggal pada Rabu (15/5), sekitar pukul 11.30. Saat itu, Ivan dan Aprilia berboncengan motor Honda Beat dari Jalan Raya Tandes ke arah Sukomanunggal. Mereka hendak mengambil uang ke salah satu ATM. Setiba di jalan raya Sukomanunggal, ada dua orang tidak dikenal yang membuntuti mereka. Dua orang itu mengendarai motor Honda CBR. Begitu sampai di dekat mesin ATM di daerah Satelit, tas yang dibawa Aprilia mendadak ditarik paksa. Ivan tidak mampu menahan motornya hingga mengakibatkan pasutri itu terjatuh. Sementara, dua orang tidak dikenal itu kabur ke arah Tandes, setelah berhasil menggondol tas. ”Korban tidak mengejar karena terjatuh bersama motornya,” kata Kanitjatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Giadi Nugraha, Senin (20/5). Sebelum melapor, Ivan sebenarnya merelakan tas milik istrinya. Hanya saja, Aprilia meminta agar kejadian itu dilaporkan ke polisi. Mereka berdua pun mendatangi ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya untuk membuat laporan. Selanjutnya, laporan itu diteruskan ke Unit Jatanras. Anggota opsnal diturunkan untuk melakukan olah TKP hingga penyelidikan. Sejumlah bukti petunjuk dikumpulkan. ”Ada rekaman close circuit television (CCTV) di traffic light yang kami ambil. Itu menjadi petunjuk utama yang sangat terang,” lanjut dia. Hasil analisa rekaman CCTV dicocokkan dengan keterangan korban. Khususnya, terkait jenis motor dan ciri-ciri pelaku. Berbekal informasi itu, anggota langsung mencari data yang sesuai. ”Akhirnya didapat identitas pelaku yang sesuai. Namanya Wahyu Dimas,” tandas Giadi. Alumi Akpol 2012 itu menyatakan, tidak sulit mencari keberadaan Dimas. Anggota langsung dikirim menuju alamat rumahnya di jalan Putat Gede Timur Gang IV. Tiga orang anggota berpakaian preman melakukan pemantauan selama empat hari. Hingga akhirnya, Dimas berhasil ditangkap pada Minggu (19/5). Saat penangkapan, Dimas sempat melawan. Dia berhasil dilumpuhkan setelah kaki kanannya ditembus pelor panas. Pria pengangguran itu tidak bisa mengelak setelah anggota menemukan sejumlah barang bukti. Seperti tas wanita yang berisi identitas korban, termasuk STNK dan SIM-nya. Di dalam tas tersebut, anggota juga menemukan HP milik korban. Dimas selanjutnya dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk dimintai keterangannya. Semua barang bukti yang ditemukan ikut diamankan. Dia ditetapkan tersangka setelah lima jam diperiksa. Menurut Giadi, tersangka bukanlah pemain baru. Dari hasil pemeriksaan terungkap, Dimas sudah pernah beraksi di empat TKP. Di antaranya, Jalan Raya Satelit, Jalan Raya Sukomanunggal, Jalan Raya Gunungsari dan Jalan Raya Darmo. Dalam melancarkan aksinya, tersangka selalu menggunakan motor Honda CBR. Dia selalu berboncengan dengan temannya berinisial AD. Nama AD sudah masuk daftar pencarian orang (DPO). ”Kita masih buru dia. Anggota masih lidik (penyelidikan, red),” pungkas dia. Sementara, pengakuan Dimas ke penyidik terkait aksi kejahatannya bersama rekannya, tidak ditampik. Pria ini juga mengatakan, untuk sasarannya dipilih secara acak. “Tapi saya lebih banyak memilih wanita yang membawa tas cangklong karena mudah merampasnya. Meski korban berboncengan, kami tetap melakukan,” ujar Dimas. (fdn/nov)  

Sumber: