Er-Ji Bangun Surabaya dengan Jaga Toleransi dan Keberagaman

Er-Ji Bangun Surabaya dengan Jaga Toleransi dan Keberagaman

Surabaya, memorandum.co.id - Meski berbeda suku, agama, serta keyakinan, Surabaya dikenal sebagai tempat yang menjunjung tinggi toleransi. Maka, pasangan calon (paslon) Eri Cahyadi dan Armuji (Er-Ji) bertekad untuk mempertahankan Kota Pahlawan sebagai rumah besar keberagaman. Hal itu diungkapkan Cawali Eri Cahyadi saat bertemu sejumlah tokoh agama dalam kegiatan bertajuk Surabaya Sejuta Toleransi, di Hotel Novotel Samator, Rabu (2/12/2020). Keberagaman di Surabaya sudah terlihat sebelum kemerdekaan. Tepatnya pada momen 10 November. Seluruh warga ikut memanggul senjata. Berperang melawan penjajah. "Seluruh suku, agama, keyakinan bersatu mempertahankan Surabaya," kata Eri Cahyadi. Toleransi itu tidak luntur dimakan zaman. Bahkan, semakin kuat. Berlanjut hingga kini. Contoh persatuan antarwarga itu terlihat ketika Eri masih menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Kebersamaan itu menjadi modal besar bagi Surabaya. Warga saling membantu meski berbeda keyakinan dan suku. Karena kemanusiaan merupakan yang paling utama. Eri mengatakan, toleransi bakal terus dikembangkan. Ke depan, pihaknya akan membuat sejumlah program. Untuk menumbuhkan kepedulian itu. Pertama dengan membangun satu wadah. Beranggotakan seluruh pemuka agama dan organisasi kepemudaan. Kelompok itu menjadi garda terdepan menangkal benih perpecahan. Contoh kecil ketika Surabaya dihadapkan pada isu radikalisme. Kelompok yang mengatasnamakan agama tertentu membuat teror. "Nah, sebelum ancaman itu muncul, tugas wadah pemuka agama itu ikut meredam radikalisme," jelasnya Kedua, Eri memastikan seluruh warga mendapatkan pelayanan dan hak yang sama. Misalnya saja ketika mendirikan tempat ibadah. Pria asal Kawatan itu berjanji proses perizinan akan dipermudah. Yang tidak kalah penting yaitu saling membantu. Menurut Eri, perbedaan juga menjadi kekuatan. Bisa mengurangi angka kemiskinan. Dia mencontohkan ketika umat muslim mengeluarkan zakat ketika mendekati Lebaran. Bantuan serupa diberikan agama lain. Dengan bantuan itu pemkot akan mendapatkan data pasti. Jumlah warga yang harus dibantu. Dalam kegiatan itu dihadiri delapan pemuka agama dan penganut kepercayaan. Tokoh NU KH Dr Muhibbin Zuhri menyampaikan, Surabaya memiliki ciri khas menjaga keberagaman. Dia berharap Eri mampu merawat itu. "Sehingga Surabaya semakin baik," kata dia. Pandangan senada disampaikan tokoh Muhammadiyah, Imam Syaukhani. Menurut dia, toleransi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Surabaya. Potensi itu harus dikembangkan. "Kerukunan warga harus menjadi perhatian," paparnya. (udi/fer)

Sumber: