Penutupan Jembatan Suroboyo Karena Pandemi
Surabaya, memorandum.co.id - Penutupan Jembatan Suroboyo ini karena adanya pandemi Covid-19. Langkah ini diambil berdasarkan hasil koordinasi dengan berbagai instansi terkait. “Jadi memang hasil koordinasi dengan melibatkan PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya, Lantas (polisi lalu lintas, red) hingga kecamatan. Penutupan itu karena memang pandemi,” tegas Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat, Kamis (24/9). Irvan menyontohkan mengapa Ampel ditutup. Itu karena hasil koordinasinya di sana rawan dibuat orang berkumpul. Demikian juga dengan penutupan jembatan Surabaya. Sebab, jika dibuka, rawan dipakai untuk tempat berkumpul di tengah pandemi. “Pertimbangan penutupan tidak hanya masalah lalu lintas, namun juga kesehatan masyarakat di saat pandemi,” tegas dia. Disinggung soal keinginan warga agar jembatan tersebut dibuka untuk difungsikan kembali sebagai jalan alternatif, Irfan mengatakan kalau ada usulan warga soal tersebut akan dipertimbangkan nanti. “Kalau usulan warga itu ada, akan dirapatkan,” cetus dia. Untuk menindaklanjuti usulan warga, masih lanjut dia, akan dipertimbangkan dalam rapat yang melibatkan berbagai instansi. “Ya nanti dalam koordinasi akan dibahas juga dampak positif dan negatifnya jika dibuka,” kata dia seraya menambahkan pihaknya siap menerima aspirasi masyarakat. Sementara itu ketika dikonfirmasi kepada Kepala Bidang Jembatan dan Jalan DInas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Ganjar Siswo Promono, yang bersangkutan tidak bisa dihubungi. Ketika didatangi ke kantornya, seorang petugas linmas mengatakan yang bersangkutan bersama kasi-kasinya ada acara di Polda Jatim.(udi/tyo)
Sumber: