Dewan: Upaya Pencegahan agar Tidak KLB
Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Timur tersebar di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur mulai mengkhawatirkan. Jika tidak segera ditangani secara serius, dipastikan Jawa Timur menjadi kejadian luar biasa (KLB) DBD. Sementara saat ini, pemerintah dan rakyat Jawa Timur masih berjuang melawan keganasan pandemi Covid-19. Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih menjelaskan, DBD menjadi penyakit yang ada di setiap pergantian musim. Meski belum merata, lanjut Hikmah Bafaqih jumlah penderita mulai banyak. Untuk itu, ia mengingatkan dinas kesehatan dan instansi pendukung lainnya bekerja sama mengawal masyarakat untuk terus menerapkan pola hidup sehat dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) Hikmah Bafaqih juga berharap upaya pencegahan dilakukan agar penyebaran DBD terjadi setiap tahun bisa ditekan. “Kenapa kemudian tidak bisa dicegah. Apakah ini karena masyarakat tidak melakukan PHBS,” terang Hikmah. Politisi PKB Jawa Timur ini menambahkan, meski pemerintah konsentrasi terhadap pandemi Covid-19, tidak seharunya dinas kesehatan abai terhadap penyebaran demam berdarah. “Memang dampak pandemi Covid-19 lebih berat. Kita khawatir layanan kesehatan lainnya menjadi menurun. Artinya pemerintah tidak boleh hanya berkonsentrasi pada pandemi Covid-19, tetapi ada perhatian terhadap kasus lainnya,” tegas dia. Selain itu, masyarakat tetap terlayani dengan baik. Kalau masyarakat terkena kasus penyakit lainnya, seperti DBD, masyarakat harus mendapatkan layanan kesehatan. Seperti warga miskin tercover PBI, atau layanan kesehatan lain, seperti Jamkesda tetap jalan. “Tidak boleh mengurangi perhatian,” tandas politisi asal Kota Malang ini serius.(day/tyo)
Sumber: