Tes Swab di Surabaya Penuhi Ketentuan WHO

Tes Swab di Surabaya Penuhi Ketentuan WHO

Surabaya, memorandum.co.id - Tes swab terus digelar Pemkot Surabaya. Sudah 3.500- an lebih warga yang dites swab. Dan jumlah ini sesuai dengan ketentuan WHO (World Health Organization). Kabag Humas Kota Surabaya Febriadhyta Prajatara mengungkapkan, tes swab ini memang dilakukan bukan dengan asal-asalan. Sebab, pihaknya ingin memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Kami terus melakukan tracing terutama bagi mereka yang berhubungan kontak erat," kata Febriadhyta, Kamis (27/8/2020). Tes swab ini tidak hanya menyasar warga, namun juga ibu hamil, aparatur sipil negara (ASN), guru, hingga tenaga kontrak. Namun, untuk menyasar itu semua membutuhkan waktu karena pihaknya melakukan tes swab 400 orang sehari. Ia menambahkan, sekarang ini tes swab yang dilakukan Pemkot Surabaya sudah sesuai dengan WHO yaitu 1 dibanding 1.000. Pemkot sendiri sudah melakukan swab kepada 3.557 orang dan jumlah penduduk Surabaya sendiri 3 juta jiwa. Dan itu terus bertambah karena tes swab terus dilakukan. Terkait dengan kondisi zona di Surabaya, sudah masuk oranye. Ini artinya Covid-19 di Surabaya sudah terkendali. "Seminggu kemarin sudah terjadi penurunan jumlah pasien rawat inap baik yang suspect dan positif. Pengaruhnya terhadap ketersediaan ranjang di rumah sakit yang banyak kosong," kata dia. Untuk diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pusat kembali merilis peta risiko baru setiap daerah di Indonesia akan risiko penyebaran Covid-19. Surabaya kini kembali menjadi zona oranye. Sebelumnya Surabaya sempat zona oranye selama 9 hari (10-19 Agustus 2020). Namun kemudian menjadi zona merah kembali pada 19 Agustus. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, hingga 26 Agustus tercatat angka kesembuhan mencapai 9.083 orang atau 77,53 persen. "Setiap hari kurang lebih 100 kesembuhan. Sudah dua mingguan hampir segitu, setiap hari sekitar 115 - 130 sembuh," kata dia. Sedangkan pasien yang sedang menjalani perawatan hingga 26 Agustus tercatat sekitar 1.700. Menurut Febria, akhir-akhir ini warga yang dinyatakan confirm kebanyakan mereka yang tidak bergejala. Meski begitu, pihaknya tetap berupaya untuk mempercepat kesembuhan bagi warga confirm yang tidak bergejala itu. Febria menyatakan, pihaknya terus mempertahankan dan mengoptimalkan upaya-upaya yang telah dilakukan itu. Ini tentunya dengan melibatkan peran seluruh masyarakat untuk merubah perilaku menuju kebiasaan baru. Yakni, menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dalam setiap berkegiatan, yaitu 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta meningkatkan imunitas personal dengan mengonsumsi makanan yang sehat serta bergizi. (udi/fer)

Sumber: