Oknum Guru SMKN Cabuli Siswi

Oknum Guru SMKN Cabuli Siswi

SURABAYA - Seorang oknum guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di kawasan Surabaya Timur, diduga melakukan aksi tak senonoh terhadap siswinya, BEL, kelas XII, Kamis (5/4). Perbuatan guru berinisial BM itu dilakukan di sebuah ruangan sekolah yang tidak dilengkapi CCTV. Ditemui di sekolah usai melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), gadis yang tinggal di Jalan Kapas Madya 4D, yang didampingi orang tuanya itu menceritakan kejadian yang menimpanya. Bermula ketika BEL bersama dua temannya sedang duduk-duduk di depan kelasnya sembari menunggu ujian dimulai. Setelah itu, terlihat BM keluar dari ruangan tersebut dan mengajak BEL untuk memasang banner di ruang Mangga V (kompleks sekolah, red), yang kebetulan tidak terpasang CCTV. Korban bersama BM lantas turun dan mengambil banner dan peralatan lain di ruangan K3 di lantai 1. "Saya biasanya menolak dimintai tolong BM, tapi waktu itu entah kenapa saya menuruti," kata BEL dengan wajah murung. Selanjutnya, BEL dan BM menuju ruang Mangga V untuk memasang banner. Darisanalah, aksi tak terpuji  BM mulai dilancarkan. Bermula sekadar mengucapkan rayuan ke korban yang intinya BM sangat terpesona melihat tubuh BEL. "Saya tertarik dengan bodimu," ujar BEL menirukan ucapan BM. Tidak berhenti di situ, BM terus mengeluarkan ucapan-ucapan yang tidak patut kepada korban. Bahkan, BM juga meminta ke BEL untuk berkenan dimiliki. "Dia (BM, red) bilang kalau saya jangan menganggap BM seperti gurunya. Guru itu juga memperlihatkan video porno dan mengajak saya melihat adegan tersebut," lanjut BEL. Lebih parahnya, BM juga meracau sambil mengeluh birahinya memuncak sembari memegang (maaf) kelaminnya  di hadapan korban. "Karena saya tidak merespon sama sekali, dia malah mendekati dan berusaha memegang (maaf) payudara sembari mencium pipi saya. Dia berucap kamu tidak ingin memberi kenang-kenangan ta," beber BEL. Beruntung, mendadak HP milik BEL berbunyi karena ditelepon temannya di luar ruangan. Kesempatan itu,l dimanfaatkan BEL menangkis pelukan BM yang sudah kerasukan setan, lalu melarikan diri keluar. Sepulang sekolah, BEL tidak langsung menceritakan perilaku bejat BM ke orang tuanya. Barulah sekitar pukul 22.00, korban akhirnya membeberkan ulah bejat gurunya. "Sebagai orang tuanya tentu saja saya emosi setelah dilapori BEL. Apalagi dia baru cerita jam sepuluh malam," kata Sukadi, bapak korban. Keesokan harinya, Sukadi yang menahan emosi, didampingi teman dan anak sulungnya mendatangi sekolah BEL untuk meminta klarifikasi kepada oknum guru tersebut. Tapi, bukannya penjelasan yang didapat, Sukadi malah dijanjikan akan ditemui kepala sekolah dan yang bersangkutan (BM), Senin mendatang. Disinggung apakah akan mengambil jalur hukum, Sukadi mengaku masih ingin membicarakan masalah tersebut secara internal dengan pihak sekolah BEL. Rencananya, jika Senin tidak mendapat titik temu, Sukadi akan melaporkan peristiwa itu ke kepolisian. "Saya akan melihat dulu perkembangan pada Senin. Kalau sekarang belum ingin lapor ke polisi. Saya hanya menuntut guru cabul itu dipecat," harap Sukadi. Terpisah, dikonfirmasi melalui selularnya, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) AKP Ruth Yeni mengaku kaget mendengar kasus tersebut. Tapi pihaknya belum bisa menindaklanjuti tanpa ada pelapornya. Ruth hanya mengimbau kepada wali siswa khususnya orang tua korban untuk segera melapor ke pihak berwajib. "Saya hanya mengimbau kepada wali siswa dan guru jika ada kejadian di lingkungan sekolah, saya harap untuk melapor. Agar semuanya jelas, dan tidak menjadi perbincangan di media sosial saja. Terlepas dari itu, si korban juga bisa mendapatkan hak pemulihan fisik dan mentalnya," tegas Ruth. Selain itu, tambah Ruth, dengan dilaporkannya peristiwa seperti itu, para orang tua sudah pasti tidak akan memberi peluang ke pelakunya untuk melakukan aksi serupa ke korban lain. "Kalau kami menerima laporan dari korban, tentu secepatnya kami tindaklanjuti," pungkas Ruth. (fdn/nov)  

Sumber: