DPD Partai NasDem Gelontor 1.625 Bungkus Daging Kurban
Surabaya, memorandum.co.id - Menyambut Hari Raya Iduladha 2020, DPD partai NasDem Surabaya menggelontor 1.625 bungkus daging kurban kepada masyarakat Surabaya. Ketua DPD partai NasDem Surabaya Robert Simangunsong mengatakan, Iduladha ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun Partai NasDem Surabaya. "Mensyukuri rahmat Tuhan yang kita terima selama ini. Di tengah musibah Covid-19, kita masih bisa melaksanakan berbagi hewan kurban dengan warga tidak mampu," kata Robert saat ditemui di Jalan Jawa, Jumat (31/7). Robert menjelaskan, untuk mencegah penularan sebaran Covid-19, maka penyembelihan dilakukan di tempat terpisah dan pembagian daging kurban digelar sesuai protokol kesehatan. "Tahun ini ada 3 ekor sapi dan 12 ekor kambing. Pada intinya tujuan kami untuk berbagi kepada masyarakat Surabaya," terangnya. Untuk tahun ini jumlah hewan kurban yang berhasil dikumpulkan kader Partai NasDem Surabaya memang lebih banyak dari tahun kemarin, namun semangat berkurban di tengah pandemi Covid-19 harus diapresiasi setinggi mungkin. "Mungkin kalau nggak covid bisa sampai 20, tapi karena covid ya kita juga membatasi karena tidak sembarangan kan memotong di sembarang tempat," tambah Robert. Ketua Panitia Kurban DPD partai NasDem Hono Yularko menjelaskan, pelaksanaan teknis penyembelihan sapi dan kambing kurban telah mengikuti surat edaran wali kota 17 Juli 2020. "Kita berupaya semaksimal dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban memenuhi physical distancing, jaga jarak dan bermasker. Pemotongan hewan dilakukan di Jalan Jawa dengan memanggil tenaga (orang, red) dari RPH, karena untuk menghindari kerumunan massa," terangnya. Sedangkan, untuk pembagian daging kurban telah disediakan sebanyak 1.625 bungkus untuk didistribusikan kepada kader, jajaran pengurus partai, dan warga sekitarnya. "Daging kurban disalurkan kepada pengurus Partai NasDem 100 orang, 465 orang DPC dari 31 kecamatan dan warga sekitar," lanjutnya. Sedangkan pembagian daging kurban untuk warga sepenuhnya diberikan kepada ketua RT atau perwakilan warga. "Kita atur sedemikian rupa supaya tidak terjadi kerumunan massa. Termasuk juga untuk warga kita percayakan kepada perwakilan warga atau dari ketua RT dan ketua RW," pungkasnya. (why/tyo)
Sumber: