Jurnalis DPRD dan Pemkot Surabaya Desak Ketua Komunitas RAR Minta Maaf Secara Terbuka
Surabaya, memorandum.co.id - Wartawan pokja DPRD dan Pemkot kota Surabaya, mendesak Ketua Komunitas Grup WhatsApp (WA) "Rek Ayo Rek" (RAR), Herman Rivai meminta maaf secara terbuka atas komentarnya yang dinilai menyudutkan profesi jurnalis. Sedangkan pesan yang dinilai menyudutkan jurnalis tersebut yakni, "Wartawan yang ngepos di dewan mau pun di pemkot kehilangan rasa Jurnalisnya", "Ngak kritis cenderung pendiam tidak ada greget sama sekali", dan "Contoh Asrul waktu pemilihan Bambang DH memihak Bambang DH, jaman bu Risma memihak bu Risma, media sudah kehilangan rasa jurnalisnya, hanya memihak periklanan". Salah satu wartawan yang sehari - harinya menulis berita di lingkungan DPRD dan pemkot, S Wanto mengatakan, menurutnya komentar yang dilontarkan di publik oleh Herman Rivai di grup WA itu adalah ujaran kebencian dan pelecehan terhadap profesi jurnalis. "Itu adalah salah satu bentuk ujaran kebencian dan pelecehan profesi jurnalis khusunya teman-teman yang ngepos di DPRD dan Pemkot Surabaya," ucap, Rabu (29/7). Karena itu, dirinya menuntut Herman Rivai harus dalam 1 x 24 jam terhitung mulai hari ini meminta maaf secara terbuka di media massa. "Dia juga harus menjelaskan maksudnya apa ngmong seperti itu. Jika tidak dilakukan akan menempuh jalur hukum, karena ini sudah masuk ranah UU ITE," pintanya. Sementara itu, Ketua Pokja Wartawan DPRD kota Surabaya, Maulana, mendukung sikap teman - teman wartawan pokja DPRD agar Herman Rivai melakukan permintaan maaf secara terbuka. Menurut pria yang akrab disapa Inyong itu mengatakan, sepengatuhuan dirinya Herman Rivai juga berprofesi wartawan yang cukup senior kala itu. Beliau juga mantan Anggota DPRD Surabaya. Sehingga pasti mengetahui persis kerja-kerja wartawan di lapangan. "Maka pernyataan yang menyudutkan wartawan secara profesi sangat tidak elok menurut saya, ini harus dikoreksi, terutama terkait pernyataanya yang menyudutkan profesi kita di ruang publik, ingat grup WA itu sudah menjadi ruang publik lho," katanya. Untuk itu, akan lebih elok apabila yang bersangkutan melakukan klarifikasi terbuka di grup yang sama mengenai maksud pernyataanya. "Soal permintaan maaf, kita ini manusia harus saling memaafkan. Namun sebelum pernyataan yang menyudutkan kami dijelaskan dulu, kan ndak bagus jadinya," ujarnya. Dia menambahkan, hasil diskusi wartawan Pokja DPRD dan Pemkot Surabaya harus direspon yang bersangkutan sebelum gerakan terhadap upaya pembunuhan karakter profesi jurnalis ini melebar kemana-kemana. Sementara itu, Herman Rivai ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan permintaan maaf di Grup RAR. "Kalau ungkapan saya kurang berkenan, saya minta maaf ya teman-teman," pungkas Herman Rivai melalui pesan singkat di WhatsApp.(why/tyo)
Sumber: