Gelombang Kedua Haji Surabaya Dimulai, Kloter 51 Perdana Langsung Berihram dari Tanah Air
Terbang Langsung Makkah, Kloter Perdana Gelombang Dua Surabaya Bertolak dengan Balutan Ihram Sejak Embarkasi.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Era baru pemberangkatan haji dari Embarkasi SURABAYA dimulai Pada Sabtu 17 Mei 2025, gelombang kedua jemaah haji resmi diberangkatkan, ditandai dengan Kloter 51 yang menjadi pionir penerbangan langsung menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Sebuah pemandangan berbeda tersaji saat para calon tamu Allah ini meninggalkan asrama haji, mereka telah mengenakan pakaian ihram putih, sebuah tradisi yang menandai perubahan signifikan dalam proses keberangkatan.
BACA JUGA:Bupati Setyo Wahono Berangkatkan Calon Jamaah Haji Asal Bojonegoro

Mini Kidi--
Setelah 50 kloter sebelumnya mengarah ke Madinah, Kloter 51 membuka lembaran baru bagi jemaah asal Embarkasi Surabaya. Sugiyo, Pelaksana Harian Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, menjelaskan bahwa kebijakan mengenakan ihram sejak dari asrama haji ini merupakan imbas dari implementasi sistem Fast Track Makkah Route.
"Dengan Fast Track, seluruh urusan dokumen imigrasi jemaah telah tuntas di Bandara Juanda. Dulu, mereka harus mengurusnya setibanya di Jeddah, yang memakan waktu cukup lama. Sekarang, begitu mendarat, jemaah langsung dapat menaiki bus menuju Makkah. Jadi, tidak ada lagi waktu untuk berganti pakaian ihram di Bandara King Abdul Aziz," ungkap Sugiyo usai pelepasan Kloter 51.
BACA JUGA:Gelombang Kedua Pemberangkatan Haji Embarkasi Surabaya Dimulai, Jemaah Langsung Kenakan Ihram
Lebih lanjut, Sugiyo menerangkan bahwa jemaah memiliki fleksibilitas dalam menentukan miqat, bisa dari Embarkasi Surabaya, saat pesawat melintasi wilayah Yalamlam, atau setibanya di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
"Semuanya tergantung pada mazhab fiqih yang dianut masing-masing jemaah," jelasnya.
Penyesuaian juga terlihat dalam komposisi kloter gelombang kedua. Sugiyo menuturkan bahwa kloter-kloter kini disusun berdasarkan kesamaan syarikah (perusahaan penyedia layanan haji).
BACA JUGA:Imigrasi Surabaya Kawal Keberangkatan 9.250 Jemaah Haji dari Embarkasi Juanda
"Ini berarti satu kloter bisa terdiri dari jemaah dari berbagai kabupaten/kota yang tergabung dalam satu syarikah," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, perhatian khusus juga diberikan pada penanganan jemaah lanjut usia (lansia). Sugiyo menegaskan bahwa koordinasi intensif telah dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk petugas haji daerah, KBIHU, dan sesama jemaah.
"Melayani jemaah lansia adalah prioritas utama kami. Membantu mereka jauh lebih mulia dan besar pahalanya daripada beribadah sendiri. Lansia adalah tanggung jawab kita bersama, baik PPIH maupun petugas kloter. Mari kita berikan pelayanan yang terbaik," pesannya dengan penuh harap.
Sumber:

