Kisah Inspirasi Guru Bahasa Inggris dari Amerika Serikat, Temukan Kedamaian dalam Islam

Kisah Inspirasi Guru Bahasa Inggris dari Amerika Serikat, Temukan Kedamaian dalam Islam

Anson alias Anas berfoto bersama teman dan pengurus Masjid Al Falah. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, kisah Anas, seorang guru Bahasa Inggris di sekolah Muhammadiyah Surabaya, menjadi inspirasi tersendiri. 

Pria asal Philadelphia, Amerika Serikat tersebut telah menjalani perjalanan spiritual yang luar biasa, membawanya dari keyakinan lama menuju pelukan Islam.

Perjalanan Anas dimulai saat ia merantau ke Surabaya dan mengajar di beberapa sekolah Muhammadiyah.  Di sinilah ia mulai tertarik pada konsep-konsep dalam Islam.  

BACA JUGA:Ikrar Mualaf di Masjid Al-Akbar Surabaya Berlangsung Khidmat dalam Ucapan Dua Kalimat Syahadat


Mini--

Menurut Anas merasa konsep keesaan Tuhan dalam Islam jauh lebih masuk akal dibandingkan dengan ajaran agama lain yang menurutnya mengajarkan konsep Tuhan yang lebih kompleks dan kurang logis. 

Ia melihat kejanggalan dalam konsep Tritunggal, yang menurutnya menempatkan manusia seolah setara dengan Tuhan.

"Konsep Agama Islam sangat masuk akal dibanding agama lain. Agama lain mengganggap ada tuhan lain dan lebih dari satu. Ada bapak dan anak serta seolah-olah manusia pernah setara dengan Tuhan. Padahal sebenarnya Tuhan itu hanya satu dan kita tidak selevel," kata Anas saat ditemui usai salat Isya. 

BACA JUGA:Mualaf Demi Cinta, Natalia Fitri Januari Jalani Ramadan Pertama Setelah Menikah

Setelah mendalami agama tersebut, ia mantap menjadi mualaf pada tahun 2019, mengucapkan syahadat di Masjid Al Falah Surabaya dengan bimbingan Ustaz Jawawi dan Husein.  Anson, nama sebelumnya, pun berganti menjadi Anas.

 "Setelah masuk Islam, nama saya yang sebelumnya bernama Anson kini ganti menjadi Anas. Perasaan usai mengucap syahadat merasa saya dilahirkan kembali sebagai manusia. Saya senang, yakin, dan saya Islam," ungkap Anas. 

Dua tahun setelah menjadi mualaf, sebuah pesta pernikahan di Jemursari mempertemukan Anas dengan Nurhayati, wanita asal Lombok yang kini menjadi istrinya. 

BACA JUGA:Melihat Lebih Dekat Proses Belajar Mualaf di Masjid Rahmat Kembang Kuning saat Ramadan

Perkenalan singkat itu berlanjut pada komunikasi intens melalui telepon. Namun, pandemi Covid-19 memaksa Anas kembali ke Amerika Serikat. Meskipun terpisah jarak, hubungan Anas dan Nurhayati tetap terjaga.

Sumber: