Makam Ngagel Rejo Penuh, Jenazah Ditumpang Tindih

Makam Ngagel Rejo Penuh, Jenazah Ditumpang Tindih

Kondisi makam di TPU Ngagel Rejo, Surabaya.-Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Keterbatasan lahan di tempat permakaman umum (TPU) Ngagel Rejo, Surabaya, memaksa pihak pengelola untuk menerima praktik pemakaman tumpang tindih. Hal ini diungkapkan oleh Rudi Hartono, pengelola TPU Ngagel Rejo, Jumat 28 Februari 2025.

BACA JUGA:Manjamurnya Pengemis di Makam Surabaya Jelang Ramadan, DLH Sebut Warga Cari Rezeki

"Makam di sini sudah penuh. Banyak jenazah yang terpaksa ditumpang di satu liang lahad. Ada yang dua, tiga, bahkan hingga lima orang dalam satu makam," ujar Rudi.


--

Menurut Rudi, praktik ini merupakan permintaan keluarga yang ingin memakamkan anggota keluarga mereka di satu lokasi yang sama.  "Ini amanah dari keluarga," tambahnya.  

BACA JUGA:Warga Keluhkan Biaya Pemakaman di Permakaman Islam Kembang Kuning Surabaya

Meskipun demikian, Rudi menegaskan bahwa tumpang tindih hanya diperbolehkan untuk satu liang lahad dan hanya untuk anggota keluarga yang sama.

BACA JUGA:Jelang Ramadan, Fenomena Munculnya Pembersih Makam Sukarela di Makam Tembok Dukuh

Durasi pemakaian makam bervariasi, tergantung kondisi tanah dan cuaca.  Beberapa makam hanya dapat digunakan selama satu hingga dua tahun, sementara yang lain bisa lebih lama.  

"Jika hujan, tanah bisa amblas dan makam rusak," jelas Rudi.

BACA JUGA:Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya Desak Pemkot Perbanyak Lahan Makam

Bagi keluarga yang membutuhkan lahan pemakaman, Rudi menyarankan untuk mempertimbangkan TPU Keputih yang masih memiliki lahan yang cukup luas.  

"Kalau sudah penuh di sini, kami arahkan ke makam Keputih," ujarnya.

BACA JUGA:Lahan Pemakaman di Surabaya Terbatas, Pemkot: Sistem Tumpang Jadi Solusi untuk Generasi Mendatang

Sumber: